SOLOPOS.COM - Sejumlah pengendara motor terlihat melintasi jalan tol Soker pada hari pertama pembukaan untuk arus mudik Lebaran, Senin (19/6/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Mudik Lebaran 2017, warga diminta untuk tidak beraktivitas di jalan tol Ngawi-Kertosono.

Madiunpos.com, MADIUN — Pengelola tol Ngawi-Kertosono meminta warga tidak beraktivitas di jalur tol pada saat jalan tersebut difungsikan sebagai jalan alternatif mudik Lebaran 2017. Saat ini, masih banyak warga beraktivitas di jalur tol seperti jalan-jalan, berolahraga, bahkan balapan liar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Direktur Teknik PT Ngawi Kertosono Jaya, Yudhi Dharmawan, mengatakan masih banyak warga mulai anak-anak hingga dewasa memanfaatkan jalan tol Ngawi-Kertosono sebagai lokasi berolahraga. Aktivitas tersebut diharapkan sudah tidak dilakukan lagi setelah jalur tol itu difungsikan sebagai jalur alternatif mudik Lebaran 2017.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, beraktivitas seperti olahraga bahkan balapan di tol itu sangat berbahaya. Saat mudik Lebaran nanti diperkirakan jalur tersebut akan dipadati pemudik dari berbagai daerah yang hendak menuju ke arah timur.

“Saya kemarin meninjau di beberapa lokasi, melihat anak-anak kecil masih berjalan-jalan dan sepedaan di jalur tol. Saya berharap kegiatan itu sudah tidak dilakukan lagi setelah tol berfungsi,” kata dia di Kota Madiun, Senin (19/6/2017) sore.

Yudhi menuturkan saat ini ada belasan perlintasan di sepanjang jalur tol Ngawi-Kertosono yang belum ditutup. Akibatnya, masih banyak warga berlalu lalang melewati jalan tol, karena memang itu menjadi jalan satu-satunya bagi warga.

Tetapi, kata dia, yang perlu dipertegas jika warga hendak melintas di jalan tol hanya boleh melintas saja. Warga tidak boleh masuk ke dalam jalan tol, apalagi sampai menyusuri jalan tersebut.

Camat Saradan, Kabupaten Madiun, Johan, mengatakan banyak warga Saradan yang memanfaatkan jalan tol Ngawi-Kertosono yang ada di wilayah Saradan untuk kegiatan berolahraga. Setiap hari, warga berolahraga di lokasi itu. Bahkan lokasi tol juga kerap dijadikan arena balap liar oleh sekelompok pemuda.

Dia menuturkan pihaknya telah mensosialisasikan mengenai pemanfaatan tol tersebut pada saat mudik Lebaran. Namun, warga masih tetap beraktivitas di lokasi tersebut.

“Pembangunan jalan tol ini kan berlangsung sejak dua setengah tahun lalu. Selama waktu itu, warga kemudian memanfaatkan jalan yang baru dibangun itu untuk berbagai kegiatan,” kata dia.

Johan mengaku kesulitan mensterilisasi tol Ngawi-Kertosono area Saradan dari aktivitas warga lokal. Namun, ia akan berupaya untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak kembali beraktivitas di tol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya