MUDIK LEBARAN 2017 : 5.000 Orang Diprediksi Padati Terminal Seloaji Ponorogo Besok

Mudik Lebaran 2017, sebanyak 5.000 penumpang akan datang di Terminal Seloaji saat puncak arus mudik.

Madiunpos.com, PONOROGO — Puncak kedatangan pemudik menggunakan bus di Ponorogo diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran atau Kamis (22/6/2017). Jumlah pemudik yang turun ke Terminal Seloaji Ponorogo diperkirakan lebih dari 5.000 orang pada hari itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Terminal Seloaji Ponorogo, Suyatno, mengatakan jumlah penumpang turun dan naik melalui Terminal Seloaji mulai meningkat sejak Sabtu (17/6/2017). Pada Sabtu, jumlah penumpang turun sekitar 2.600 orang dan penumpang naik sekitar 1.278 orang.

“Setiap hari pasti ada kenaikan penumpang baik yang turun maupun naik. Prediksinya H-3 atau Kamis akan terjadi puncak arus mudik di Terminal Seloaji,” kata dia kepada wartawan, Rabu (21/6/2017).

Suyatno menuturkan jumlah penumpang yang turun pada saat puncak arus mudik mencapai 5.000 orang dan penumpang naik mencapai 2.500 orang. Penumpang yang turun lebih banyak dibandingkan yang naik karena banyak warga Ponorogo yang bekerja di luar kota.

Sebagian besar bus yang datang ke Ponorogo yaitu bus dari Jakarta dan Surabaya. “Ada yang dari luar Jawa, tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak,” ujar dia.

Setiap hari bus yang datang dan pergi dari Terminal Seloaji, kata Suyatno, yaitu sekitar 500 bus AKAP dan AKDP. Diperkirakan jumlah bus yang datang dan pergi akan bertambah pada saat puncak arus mudik.

Dia menuturkan penumpang yang turun ke terminal bisa langsung masuk ke tempat tunggu penumpang. Beberapa fasilitas seperti layanan kesehatan dan tempat istirahat juga telah disediakan.

Seorang pemudik, Wahyu, mengatakan berangkat dari Surabaya sekitar pukul 08.00 WIB dan tiba di Terminal Seloaji sekitar pukul 12.00 WIB. Dia menuturkan perjalanan Surabaya ke Ponorogo cukup lancar dan tidak ada kemacetan.

Pantauan Madiunpos.com di Terminal Seloaji, Rabu siang, ratusan orang terlihat turun dari bus AKAP dan AKDP. Mereka kemudian menunggu jemputan dan ada yang menuju ke lokasi angkutan desa.