SOLOPOS.COM - Karcis bus dari PO Safari Solo-Semarang, Sabtu (18/7/2015), yang tidak menuliskan secara pasti jumlah tarif dalam setiap perjalanan. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Mudik Lebaran 2015 diwarnai kenaikan harga bus yang dinilai terlalu tinggi.

Solopos.com, SEMARANG — Berbagai perusahaan otobus (PO) antar kota dalam provinsi (AKDP) untuk berbagai rute di Jawa tengah kompak menaikkan tarif bus selama libur Lebaran. Kenaikan tarif itu ada yang mencapai 50%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat Solopos.com melakukan perjalanan dari Terminal Banjarnegara, menuju Terminal Bawen, Semarang, Sabtu (18/7/2015) siang, kernet bus Maju Makmur menerapkan tarif Rp45.000 per orang. Jumlah tarif tersebut berbeda dengan hari biasa untuk bus dan rute yang sama, yakni hanya Rp30.000-Rp35.000.

Ekspedisi Mudik 2024

“Lagi Lebaran. Wajar lah. [Kenaikan tarif] Sudah menjadi kesepakatan dengan teman-teman. Bus di PO lain juga paling sama [menaikkan tarif]. Tarif naik hanya untuk tiga hari ini [Jumat-Minggu, 17-19/7/2015],” kata salah satu kernet yang enggan menyebut namannya kepada Solopos.com di bus, Sabtu.

Pantauan Solopos.com, tidak ada pengumuman yang tertempel di bus terkait kebijakan kenaikan tarif penumpang selama libur Lebaran 2015. Karcis yang diterima penumpang setelah membayar juga tidak menjelaskan tarif sebenarnya. Hanya paraf atau tanda tangan dari kernet yang tertera di karcis. Sebagian penumpang juga melontarkan protes atas kenaikan tarif bus.

“Naiknya kok sampai 50% gitu ya? Saya minta kembalian Rp20.000 kepada kernet tapi tidak dikasih. Hanya dikasih Rp5.000. Katanya [kernet], tarif penumpang pas Lebaran naik. Sangat memberatkan masyarakat tentunya. Banyak orang yang ingim mudik,” kata salah satu penumpang, Lestari, 37, yang membayar dengan uang Rp50.000, Rabu.

Tidak hanya dari Banjarnegara-Bawen, kenaikan tarif bagi penumpang juga ditemukan saat menumpang bus dari Terminal Bawen menuju Terminal Tirtonadi, Solo, Sabtu sore. Bus Safari memberlakukan tarif Rp30.000 per orang. Jumlah tarif tersebut hampir dua kali lipat dari hari biasa yang hanya senilai Rp15.000-Rp20.000.

Saat dimintai konfirmasi, salah satu kernet bus Safari yang juga enggan menyebut identitasnya itu membenarkan adanya kenaikan selama libur Lebaran 2015. “[Tarif penumpang] Dari Semarang ke Solo Rp40.000. Jadi dari Bawen ke Solo ya Rp30.000. Nanti Senin [20/7] sudah turun lagi. Tapi tidak tahu berapa. Biasanya ada kesepakatan,” kata laki-laki muda itu.

Disinggung mengenai adanya pengendalian tarif penumpang dari pemerintah, sang kernet PO Safari, menyebut tidak ada. Dia menyebut, kenaikan tarif penumpang selama libur Lebaran sudah wajar. Dia yakin pemerintah sudah memaklumi itu. Ditanya rasionalisasi kenaikan tarif penumpang, salah satu kernet menyebut karena bekerja lembur.

“Kami membantu [pemudik]. Rela tidak ikut Lebaran di rumah. Jadi ya segitu [tarif naik],” jelas dia. Dia menampik kenaikan tarif penumpang semata-mata karena BBM sulit dicari atau harganya yang melambung selama libur Lebaran 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya