SOLOPOS.COM - Kemacetan pantura di kawasan perbatasan Tegal-Brebes, Selasa (14/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah/dok)

Mudik Lebaran 2015 yang mencapai puncak menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.

Kanalsemarang.com, SEMARANG — Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Nur Ali menyatakan jalur utara maupun selatan Jateng relatif padat dengan kendaraan pemudik memasuki H-1 Lebaran 2015, Kamis (16/7/2015). Kantor Berita Antara bahkan menyebutkan adanya titik kemacetan di jalur jalan sejajar pantai utara (pantura) Pulau Jawa, tepatnya di jalur jalan Brebes-Tegal. Ular-ularan macetnya sampai 40 km!

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

“Pantura padat, terdapat antrean panjang di tol darurat sehingga masuk ke arah Tegal harus melambat,” kata Kapolda di sela kunjungannya di Kelenteng Sam Poo Kong Semarang, Kamis (16/7/2015).

Kondisi tidak jauh berbeda, kata dia, juga terjadi di jalur selatan. Meski demikian, lanjut dia, arus mudik nisbi lancar untuk wilayah Jawa Tengah.

Dalam kunjungannya ke Sam Poo Kong, Kapolda juga menyempatkan diri berbicang-bincang dengan sejumlah pengunjung yang sebagian besar merupakan pemudik. “Ada yang dari Jakarta perjalanannya lancar, Jakarta-Semarang hanya 12 jam,” ucapnya.

Kepada para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi atau sepeda motor, ia mengimbau untuk tetap waspada dan menjaga kondisi tubuh. “Kalau lelah atau mengantuk istirahat sejenak,” ujarnya.

Brebes-Tegal Macet
Lebih buruk ketimbang penjelasan Kapolda Nur Ali, Kantor Berita Antara, Kamis petang mengabarkan jalur pantura Brebes-Tegal dibuka dua arah untuk memberi jalan dari arah Jawa Barat ke arah Jawa Tengah akibat macet total. Meski demikian, perjalanan masih belum lancar.

Tim Antara di perjalanan itu melihat penyebab kemacetan disebabkan oleh banyaknya pengemudi bus dan mobil pribadi yang memakai jalur berlawanan berusaha memenuhi jalan ini. Akibatnya, kemacetan total terjadi di daerah Brebes ketika semua jalur tertutupi menjadi satu.

Kemacetan ini sampai mencakup jalur sepanjang 40 kilometer sehingga banyak pengemudi mobil dan mutur turun dari kendaraannya karena tidak dapat bergerak sama sekali. Hingga Tegal, tidak ada jalur alternatif yang dapat digunakan sebagai rekayasa lalu lintas.

Banyak pengendara motor yang mencoba mengangkat kendaraannya dan melalui pembatas jalan demi menghindari macet, padahal tindakan ini malah membuat perjalanan semakin terganggu. Pengemudi mobil juga banyak yang menyerobot ke jalur motor.

Hardjo, seorang pemudik sepeda motor, mengatakan kemacetan biasanya memanjang dari Brebes hingga Semarang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya