SOLOPOS.COM - Aktivitas Truk di Pusat Pergudangan Kota, Pedaringan, Jebres, Solo. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pengemudi dan awak sejumlah truk yang terjebak ketentuan lalu lintas Lebaran 2014 di Pedaringan, Jebres, Solo, Jawa Tengah menitipkan barang muatan truk mereka di dua gudang yang tersedia di tempat tersebut. Akibatnya, sejak H-4 Lebaran, gudang di Pedaringan itu penuh.

Kepala Bidang Operasional Perusahaan Pergudangan Kota (PPK) Pedaringan, Helmi Yusuf, mengatakan pada H-4 hingga H+4 Lebaran 2014, Kamis-Sabtu (24/7-2/8/2014), truk yang mengangkut muatan selain sembako dan bahan bakar minyak (BBM) dilarang melintas di jalan. Pengemudi truk pun menitipkan barang muatan di gudang-gudang yang dikelola perusahaan daerah Kota Solo tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mulai hari ini [kemarin] kendaraan [truk] tidak bisa lewat jalan kota. Daripada nekat masuk kota dan kena tilang petugas kepolisian, pengemudi atau perusahaan pengiriman memilih memarkirkan truk di Pedaringan. Selanjutnya, untuk mengamankan barang dari berbagai macam hal yang merugikan, mereka menitipkan barang di gudang,” kata Helmi saat dijumpai Espos di gudang Pedaringan, Jumat (25/7/2014).

Helmi mengatakan sebagian besar barang yang tersimpan di gudang Pedaringan adalah bahan material berupa semen. Selain itu terdapat puluhan ribu kardus air minum.

“Seperti semen apabila dibiarkan disimpan di truk, kualitasnya bakal menurun. Semen bakal mengeras. Jadi memang perlu disimpan dalam gudang. Selain itu, air minum dalam kemasan disimpan di dalam gudang supaya tak terkena sinar matahari,” ujar Helmi.

Helmi menambahkan Pedaringan tidak memiliki antisipasi khusus apabila terjadi lonjakan penitipan barang di gudang. Masing-masing gudang di Pedaringan luasnya 1.500 meter persegi dan 1.400 meter persegi itu.

“Kemungkinan aktivitas distribusi macet hingga H+4 Lebaran. Namun kami tetap berkoordinasi dengan perusahaan atau pemilik barang di gudang. Mereka akan tetap mendistribusikan barang-barang dengan kendaraan kecil, terutama di wilayah Solo,” ujar Helmi.

Sementara itu, Sekretaris PPK Pedaringan, Suwardi, mengatakan kawasan pergudangan yang ia kelola hingga H-4 menampung 50 truk. Sebagian besar adalah truk gandeng dan truk tronton.

“Pemkot sudah menyosialisasikan kepada pengemudi dan perusahan pemilik truk untuk tidak melintas di jalanan kota. Jika sudah terlanjur masuk [Solo], mereka harus nangkring di Pedaringan. Hari ini [kemarin] sudah ada sebagian truk yang berhenti dan parkir hingga H+4 sampai H+7 Lebaran. Mereka membawa muatan cukup banyak. Kami memperkirakan mendekati Lebaran, jumlah ruk yang parkir semakin banyak,” kata Suwardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya