SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemudik dengan bersepeda motor. (JIBI/Solopos/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN-Sepeda motor sebenarnya tak disarankan digunakan sebagai kendaraan mudik. Meski demikian, animo masyarakat untuk mengandalkan armada roda dua tersebut masih cukup tinggi. Diperkirakan jumlah pemudik menggunakan sepeda motor naik 0,8%.

“Sepeda motor memang tidak disarankan dipakai, tapi tetap ada saja yang merasa lebih praktis kalau naik motor,” ucap Marjanto, Kepala Seksi Angkutan dan Terminal, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo), Jumat (25/7/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemudik dengan sepeda motor tahun ini diramal bertambah. Dibanding tahun lalu, volume sepeda motor diperkirakan naik sebesar 0,8 %. Jika tahun 2013 lalu jumlahnya ada 2.507.096 sepeda motor, tahun ini dimungkinkan mencapai 2.527.153 sepeda motor.

Sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan akibat pemudik yang kelelahan, Dishubkominfo Sleman bersama Dinas Perhubungan Provinsi DIY menyediakan area peristirahatan di Jembatan Kalitirto Berbah Jalan Solo, Jembatan Timbang Tamanmartani Kalasan Jalan Solo dan Jembatan Timbang Wates . Sejumlah jembatan timbang telah ditutup sejak H-7 lebaran karena dialihfungsikan menjadi area peristirahatan. Pemanfaatan jembatan timbang sebagai area peristirahatan akan dilakukan hingga H+7 lebaran.

Lonjakan pemudik sepeda motor juga diantisipasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman dengan puskesmas siaga 24 jam. Seluruh puskesmas di Sleman akan tetap beroperasi, termasuk 5 puskesmas rawat inap, yaitu Puskesmas Kalasan, Puskesmas Ngemplak 1, Puskesmas Sleman, Puskesmas Mlati 2, dan Puskesmas Minggir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya