SOLOPOS.COM - Ilustrasi PT Kereta Api Indonesia (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Harianjogja.com, SEMARANG – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Semarang mengandalkan kereta api (KA) lokalnya untuk menampung limpahan pemudik jalur darat akibat amblesnya Jembatan Comal.

“Kami siap (menampung) karena KA-KA lokal kami dari wilayah sebelum Comal, kalau dari Semarang, cukup banyak,” kata Kepala PT KAI Daops IV Semarang Wawan Ariyanto di Semarang, Jumat (18/7/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menyebutkan setidaknya ada empat kali keberangkatan pulang-pergi (PP) untuk KA Kaligung jurusan Semarang-Tegal PP dan ada satu kali keberangkatan untuk KA Kamandaka jurusan Semarang-Purwokerto PP.

Apalagi, kata dia, ada satu rangkaian KA Pekalongan Ekspres yang baru saja diluncurkan rute Semarang-Pekalongan berdaya tampung sekitar 700 orang bisa dimanfaatkan untuk menampung limpahan pemudik.

“Kami tidak khawatir tidak bisa menampung (limpahan pemudik) dengan adanya KA-KA lokal. Ditambah lagi, KA-KA dari Jakarta yang lewat kan banyak sehingga bisa membantu pemudik,” katanya.

Wawan menyebutkan setidaknya angkutan KA yang dioperasikan bisa menampung limpahan sekitar 10.000 pemudik setiap harinya dari Tegal menuju Semarang, atau dari Pemalang menuju Semarang.

“Sampai saat ini, arus mudik dari Tegal dan Pemalang ke Timur masih normal-normal saja. Kami juga punya KA Pekalongan Ekspres, artinya orang-orang sekitar situ kan bisa memanfaatkan,” katanya.

Ditanya dampak amblesnya Jembatan Comal dengan arus mudik penumpang KA, Wawan mengatakan sejauh ini belum menghitung, tetapi setidaknya 10%-20% limpahan pemudik jalur darat bisa tertampung.

Sebelumnya diwartakan, Jembatan Comal yang terletak di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, akhirnya ditutup total pada Jumat (18/7) mulai pukul 00.00 WIB akibat terus ambles dan membahayakan. Jembatan yang berada di jalur utama Pantai Utara Jateng dan menghubungkan Pemalang-Pekalongan itu sampai sekarang masih dalam perbaikan sehingga kendaraan harus menempuh jalur alternatif lainnya.

Untuk menghindari kemacetan lebih parah, kepolisian setempat mengalihkan kendaraan pribadi menuju ke Barat ke jalur alternatif Comal-Bodeh-Petarukan, sementara angkutan besar dialihkan ke jalur Selatan. Kerusakan Jembatan Comal tersebut diperkirakan karena pengaruh banjir bandang pada Februari 2014 sehingga beton penyangga di bagian bawah longsor dan terjadi pergerakan tanah secara perlahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya