SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO–Unit PelaksanaTeknis Daerah (UPTD) Terminal Tirtonadi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), mengukuhkan satuan tugas (satgas) anticopet, Selasa (22/7/2014) di Terminal Tirtonadi. Satgas tersebut dibentuk untuk mencegah aksi pencopetan yang biasanya marak saaat musim pemudik.

Pengukuhan satgas anti copet itu melibatkan anggota Pelindung Masyarakat (Linmas) tingkat kota. Satgas yang berjumlah 30 orang itu dibagi menjadi tiga sif. Satu sifnya terdiri dari 10 anggota linmas. “Satuan tugas itu dilakukan untuk mengamankan arus mudik dan balik saat Lebaran sehingga pemudik merasa nyaman dan aman saat berada di Terminal Tirtonadi,” kata Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo kepada wartawan setelah pengukuhan satgas anti copet, Selasa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pria yang akrab disapa Rudy itu, mengatakan, pembentukan linmas anti copet itu untuk memberikan kesadaran kepada pelanggar hukum dalam hal ini adalah pencopetan baik di terminal maupun di tempat lain seperti di pasar tradisional. Selain itu, pembentukan satgas juga sebagai upaya untuk mengoptimalkan kembali  tugas linmas.

Jika ada pencopet yang tertangkap, lanjut Rudy, dia berharap agar pencopet tidak digebukin massa, melainkan di tempatkan di sebuah posko yang bertuliskan ‘Tempat Istirahat Copet’. “Kalau ada pencopet, tersangka akan ditempatkan di sini selama beberapa hari. Tidur ya disini, makan ya disini, sampai arus balik selesai kemudian akan diproses hukum diberlakukan” imbuh Rudy.

Selain ada satgas anti copet, pengamanan di terminal terbesar di Jawa Tengah itu juga mengerahkan beberapa personel keamanan lain seperti personel dari Dishubkominfo, Detasemen Polisi Militer (Denpom), Komando Rayon Militer (Koramil), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). “Mulai hari ini personel keamanan sudah berjaga untuk menjaga keamanan di Tirtonadi,” kata Kepala UPTD Terminal Tirtonadi, Eko Agus Sulistyo kepada wartawan, Selasa.

Eko juga mengatakan, pemasangan 25 closed circuit television (CCTV) yang tersebar di titik strategis terminal juga dinilai efektif. “Pernah ada pencopet yang tertangkap CCTV sedang mengambil telepon seluler, sehingga kita bisa melacak dan menangkapnya,” ujar Eko.

Gambar pantauan CCTV di Tirtonadi seluruhnya dikendalikan dari ruang Central Control Room (CC Room) di gedung sebelah barat terminal. Selain petugas Dishubkominfo, masyarakat juga dapat memantau kondisi terminal menggunakan CCTV. Tirtonadi telah memaang kamera tersembunyi itu  sejak dua tahun yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya