SOLOPOS.COM - Sedikitnya 1400 Pedagang Indomie Rebus (PIR) asal Kuningan, Jawa Barat mudik bareng ke kampung halaman, seperti terlihat saat hendak diberangkatkan dari lapangan parkir Monumen Jogja Kembali, Sleman, DI. Yogyakarta, Sabtu (03/08/2013). Para pemudik diangkut menggunakan 31 bus yang disediakan gartis oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, mudik bareng ini menjadi wujud rasa terimakasih perusahaan terhadap para pedagang mi rebus sebagai salah satu ujung tombak pemasaran produk Indomie.

Ribuan penumpang menunggu Kereta Api Ekonomi Kertajaya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (2/8). Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian Kemenhub Hanggoro Budi Wiryawan memprediksi puncak mudik akan berlangsung pada H-2 yakni 6 Agustus 2013.

Ribuan penumpang menunggu Kereta Api Ekonomi Kertajaya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (2/8). Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian Kemenhub Hanggoro Budi Wiryawan memprediksi puncak mudik akan berlangsung pada H-2 yakni 6 Agustus 2013.

Solopos.com, JAKARTA — Momentum mudik di Indonesia ternyata tak hanya sebuah peristiwa sosial budaya dan religius. Tetapi juga memberi peristiwa ekonomi yang berimbas di seluruh sektor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada 30 juta pemudik tiap tahun yang pulang kampung dan menggerakkan ekonomi hingga sekitar Rp90 triliun.

Ekspedisi Mudik 2024

Adalah Institut Inovasi Sosial Indonesia (INSOS) dalam kajiannya yang dikutip, Sabtu (3/8/2013), menyebutkan pemudik indonesia telah lakukan investasi di desa saat mudik sebesar Rp 4,5 triliun.

Direktur INSOS Moh. Arifin Purwakananta menyatakan, baru 25% pemudik yang memanfatkat mudik untuk menginvestasikan sebagian dana yang dibawa ke desa. Padahal, kata Arifin, investasi mudiklah yang akan membawa perubahan signifikan pada pemberdayaan desa.

Arifin menambahkan, ada potensi dana investasi pemudik di desa ini meningkat hingga dua kali lipat, salah satunya dengan cara mengubah kebiasaan bagi-bagi uang di kampung dengan berinvestasi langsung.

Kajian INSOS menyebutkan perilaku sedekah apalagi dengan membawa uang lembar baru ke kampung halaman dan membagi-bagikan saat bersaturahmi secara total berjumlah Rp 18 triliun. Jika setengahnya atau 50% saja untuk investasi langsung, maka sudah terdapat dan sekitar Rp 9 triliun yang ditanam untuk kepentingan desa.

“Tentu saja kampanye Mudik Sambil Investasi di Desa (MINDA) ini harus dilakukan oleh banyak pihak termasuk pemerintah, pemerintah daerah dan menyapkan desa dengan berbagai kesiapan pemberdayaan,” katanya.

Investasi di desa diharapkan dapat menggerakkan sektor riil ekonomi desa seperti peternakan, pertanian, usaha kecil, home industi, perdagangan baik melalui koperasi maupun oleh pelaku ekonomi desa secara perorangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya