SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/ Desi Suryanto Pantai Glagah

JIBI/Harian Jogja/ Desi Suryanto
Pantai Glagah

Harianjogja.com, KULONPROGO–Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo, menyelenggarakan berbagai perunjukan kesenian tradisional di objek wisata pada Lebaran 1434 H tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disbudparpora Kulonprogo, Eko Wisnu Wardana, Kamis (8/8/2013) mengatakan pertunjukan kesenian tradisional dan dangdut  yang digelar jajarannya di beberapa objek wisata bertujuan untuk menarik wisatawan.

“Pertunjukan keseninan tradisional dan dangdut terbukti menjadi daya tarik bagi pengunjung. Meski, libur Lebaran masa efektifnya hanya tiga hari, kami tidak akan menyia-nyiakan momen ini,” kata Eko.

Adapun jadwal pertunjukan kesenian dan dangdut yakni Sabtu, 10 Agustus 2013 pada 10.00 WIB-15.30 WIB di Pantai Glagah berupa perjunjukan Jatilan Wahyu Mudo Budoyo Plumbon Temon, Pantai Congot berupa pertunjukan musik Koes Plusan, Goa Kiskendo dan Waduk Sermo berupa pertunjukan Angguk Sri Panglaras Pripih.

Pada Minggu (11/8/2013) jam yang sama di Puncak Suroloyo ada pertunjukan Topeng Ireng Bintara Ngesti Rimba, Pantai Glagah, Pantai Trisik dan Waduk Sermo ada pentas dangdut. Sementara, pada Senin, 12 Agustus 2013, di Pantai Glagah ada pentas dangdut.

Ia mengatakan, instansinya juga melakukan pemeliharaan berbagai fasilitas di objek wisata yang dipusatkan di Goa Kiskenda. Untuk objek wisata itu, Disbudparpora mendapatkan bantuan dari Pemprov DIY, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013.

Selain itu, untuk mengatasi masalah kemacetan di objek wisata Pantai Glagah, kata dia, pihaknya juga telah menyiapkan rekayasa jalur masuk. Untuk pintu sebela timur, digunakan sebagai pintu masuk pengunjung. Sementara, pintu sebelah barat sebagai pintu keluar kendaraan.

“Berdasarkan pengalaman libur tahun baru 2013, di Pantai Glagah terjadi kemacetan kendaraan yang disebabkan oleh sempitnya jalan dan digunakan untuk dua jalur. Atas pengalaman itu, kami membuat rekayasa lalu lintas,” kata dia.

Menurut Eko, insatansinya juga meminta bantuan kepada Dinas Pariwisata DIY untuk turut membantu mempromosikan objek wisata di daerah ini karena menyadari promosi juga sangat mempengaruhi jumlah kunjungan ke objek wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya