SOLOPOS.COM - Personel Dishubkominfo mengecek kelayakan bus saat Sidak di garasi PO Mulyo Indah, Banyuanyar, Solo, Rabu (24/7/2013). Sidak tersebut digelar untuk mengecek kesiapan bus yang menjadi angkutan mudik Lebaran. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

 Personel Dishubkominfo mengecek kelayakan bus saat Sidak di garasi PO Mulyo Indah, Banyuanyar, Solo, Rabu (24/7/2013). Sidak tersebut digelar untuk mengecek kesiapan bus yang menjadi angkutan mudik Lebaran. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)


Personel Dishubkominfo mengecek kelayakan bus saat Sidak di garasi PO Mulyo Indah, Banyuanyar, Solo, Rabu (24/7/2013). Sidak tersebut digelar untuk mengecek kesiapan bus yang menjadi angkutan mudik Lebaran. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Perusahaan Otobus (PO) Rajawali dinilai tidak memenuhi standar layak jalan angkutan lebaran 2013. Pasalnya, sebagian onderdil beberapa bus milik PO Rajawali tidak memenuhi standar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu berdasar sidak yang dilakukan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Rabu (24/7/2013). Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Arif Handoko, mengatakan sidak tersebut digelar untuk mengecek kesiapan bus yang menjadi angkutan utama mayoritas pemudik saat Lebaran mendatang. Sidak  tersebut, lanjutnya, digelar di tiga PO, yakni PO Mulyo Indah dan PO Rajawali di Solo serta PO Rosalia Indah di Karanganyar.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Arif, sidak tersebut mengecek bagian administrasi seperti buku kir dan kartu pengawasan untuk mengetahui masih berlaku atau sudah mati. Secara teknis, pihaknya juga mengecek kerangka mesin, sistem lampu, peralatan tanggap darurat seperti pintu darurat dan alat pemadan api ringan (APAR). Selain itu juga kenyamanan penumpang seperti air conditioner (AC) dan lampu, ketebalan ban apakah masih memenuhi standar dan ambang batas ketebalan asap.

“PO Rajawali tidak memenuhi syarat. Kami menemukan ban vulkanisir bagian belakang yang hampir lepas, sejumlah ban yang soak, baut ban ada yang hilang dan yang paling parah satu bus kirnya mati. Kami mengaimbau agar bannya diganti karena bisa berbahaya jika tetap nekat dijalankan,” terangnya kepada Solopos.com.

Arif mengatakan ban belakang boleh menggunakan ban vulkanisir asal masih layak. Namun, ban depan tidak boleh lantaran berbahaya jika sewaktu-waktu lepas. Sementara, hasil sidak di PO Mulyo Indah, lanjutnya, disimpulkan kendaraan laik untuk persiapan angkutan Lebaran 2013.

Sementara, karyawan PO Rajawali, Setyo, mengatakan bus yang ban vulkanisirnya hampir lepas tersebut termasuk bus regular namun sementara belum dijalankan. Pihaknya berjanji bakal mengganti ban belakang tersebut sebelum dijalankan pada 1 Agustus mendatang.

“Nanti kami ganti karena tanggal 1 Agustus busnya jalan lagi,” janjinya.

Dalam sidak tersebut, Dishubkominfo menyiapkan sejumlah stiker bertulis Angkutan Lebaran 2013 yang bakal ditempel pada bus yang memenuhi standar. Namun, jika tidak memenuhi standar, stiker tidak akan ditempel pada bus tersebut. Sebagai tidak lanjut, Dishubkominfo bakal menggelar sidak lanjutan di Terminal Tirtonadi beberapa hari mendatang.

“Monitoring ini untuk mempersiapkan angkutan lebaran sehingga jangan sampai saat dicek di terminal nanti masih ada kendaraan yang melanggar,” pungkas Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya