SOLOPOS.COM - Pemudik bersepeda motor yang diangkut K.M. Dobonsolo tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jateng, Minggu (18/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Mudik Lebaran 2017 diwarnai pengangkutan gratis pemudik bersepeda motor dengan K.M. Dabonsolo dari Jakarta ke Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sebanyak 227 pemudik bersepeda motor yang diangkut gratis dengan K.M. Dobonsolo dari Jakarta, Minggu (18/6/2017), tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

K.M. Dobonsolo yang disediakan secara cuma-cuma bagi para pemudik bersepeda motor itu berangkat dari Jakarta, Sabtu (17/6/2017) sore. Ratusan pemudik tersebut diangkut bersama 113 sepeda motor yang mereka tumpangi untuk pulang ke kampung halaman.

Kepala Syahbandar Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Gajah Rooseno mengakui jumlah pemudik bermotor gelombang pertama tersebut tidak terlalu banyak. “Kalau dibanding kapasitas kapal yang bisa mengangkut 10.000 sepeda motor, ini sangat sedikit,” katanya.

Meski demikian, menurut dia, hal tersebut bisa dimaklumi karena kemungkinan masih banyak warga yang belum libur. K.M. Dobonsolo, lanjut dia, dijadwalkan empat kali mengangkut pemudik bersepeda motor dari Jakarta ke Semarang.

Selain Sabtu-Minggu ini, Dobonsolo dijadwalkan kembali merapat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan mengangkut pemudik berepeda motor dari Jakarta pada Selasa (20/6/2017), Kamis (22/6/2017), dan Sabtu (24/6/2017). Pada kedatangan selanjutnya, Gajah Rooseno memperkirakan jumlah pemudik Lebaran 2017 yang diangkut kapal besar itu bakal lebih banyak.

Sementara itu, di jalur darat, dari Pekalongan dilaporkan arus mudik kendaraan mulai memadati jalur pantai utara (pantura) Pulau Jawa di wilayah Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang, Jateng. Berdasar pantauan, Sabtu (17/6/2017), volume kendaraan mulai tampak meningkat sehingga menimbulkan kepadatan di sejumlah titik jalur pantura.

Perempatan Pasar Wiradesa, traffick light Tirto, Jl. THR, perlintasan KA Bendan, dan Jl. Sudirman di Kabupaten Batang dilaporkan lebih padat kendaraan ketimbang kondisi normal. Kendati mulai dipadati kendaraan pemudik dan angkutan berat, arus lalu lintas di jalur jalan pantura itu masih terpantau lancar.

Iring-iringan mobil pribadi dengan membawa tumpukan barang di bagian atas mobil dan sepeda motor pemudik berpelat nomor polisi luar wilayah, seperti BG, A, B, dan D, juga mulai meningkat. Pemudik sepeda motor Dono, 48, mengatakan dirinya sengaja mudik lebih awal sebagai upaya menghindari kemacetan di jalur jalan pantura Jawa.

“Saya berangkat dari Bandung, Sabtu sekitar pukul 04.50 WIB, dengan tujuan ke Kota Semarang. Saya berhenti hanya dua kali, di SPBU Sumedang dan Pekalongan,” kata Dono.

Ia mengatakan arus lalu lintas kendaraan masih relatif cukup lancar meskipun di sejumlah titik terjadi kepadatan kendaraan. “Ya, arus lalu lintas kendaraan belum sampai menimbulkan kemacetan di jalur pantura. Rata-rata kecepatan kendaraan di jalur lapang masih bisa mencapai 70 km/jam, kecuali di titik rawan macet,” katanya.

Sopir truk, Dedi, 54, mengatakan kondisi jalur pantura Jawa secara umum sudah relatif padat seiring dengan adanya batas waktu beroperasinya truk angkutan barang pada H-7 Lebaran 2017, Minggu (18/6/2017). “Kami harus mengejar waktu membawa barang dari perusahaan agar bisa sampai ke Riau sebelum H-7 Lebaran. Kecuali berisi sembako dan BBM memang dilarang beroperasi mulai H-7 Lebaran 2017,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya