SOLOPOS.COM - Polisi anggota Polres Kendal memasang pembatas jalan di kawasan Pantura, Kabupaten Kendal, Jateng. (Instagram-@polres_kendal)

Mudik 2017 di Kabupaten Kendal diharapkan lancar dengan pemasangan pembatas jalan, namun hal itu justru mengundang kritik.

Semarangpos.com, KENDALDemi melancarkan arus mudik menjelang Lebaran 2017, jajaran Polres Kendal memasang pembatas jalan di jalur jalan pantai utara (pantura) Pulau Jawa wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng). Namun, upaya polisi itu justru menuai kritikan dari khalayak dunia maya (netizen).

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Pemasangan pembatas jalan itu dipaparkan pihak Polres Kendal melalui media sosial Instagram, Rabu (21/6/2017). “Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Dengan meningkatnya arus mudik Lebaran 2017 rekayasa lalu lintas diterapkan dengan penutupan penggal-penggal jalan untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Semua demi keselamatan bersama baik bagi pemudik maupun pengguna jalan lainnya. #kendal #jawatengah #polreskendal #kamihumaspolri,” tulis pegelola akun Instagram @polres_kendal.

Meskipun langkah polisi itu diambil demi meningkatkan keselamatan pengguna jalan, netizen menganggap penutupan jalan itu membuat mereka yang mengaku tinggal di kawasan Cepiring—wilayah yang jalur jalannya dipasangi pembatas—menjadi kerepotan. “Mutere kurang adoh neh pak gon puteran kei polisi ben iso ngatur [Memutarnya kurang jauh pak, di potongan jalan harusnya ada polisi yang mengatur],” sindir pengguna akun Instagram @rendyrens.

“Menurut saya kurang efektif pak. Saya sebagai warga Cepiring Lor kerepotan bila pulang kerja dan bergkat kerja harus belok jauh sampai depan SPBU Gondang. Lha terus gunanya ada pos polisi di dekat Kecamatan Karangayu apa? Mungkin ada solusi lain pada jam-jam padat ditutup atau pas arus lalu lintas lengah dibuka,” tulis pengguna akun Instagram @oky_overload.

Sementara itu, sebagian netizen lain menyarankan polisi mengatur ulang lampu lalu lintas di Cepiring demi mencegah kemacetan arus mudik menjelang Lebaran 2017, bukan memasang pembatas jalan yang menurut mereka justru merepotkan warga sekitar. “Saran: harusnya fungsi bangjo di Cepiring difungsikan. Buat apa diberikan kalau toh pada saat seperti ini malah justru alat bantu resmi lalu lintas ditutup. Saya juga warga Cepiring kesusahan untuk memutar balik yang semakin jauh,” ungkap pengguna akun Instagram @pikachupikachu13.

Meski dibanjiri komentar negatif warga, Polres Kendal sama sekali tak memberikan tanggapan. Polisi Kendal mengabaikan saja usul konstruktif warga untuk mengoptimalkan fungsi traffic light yang juga dibangun degan uang rakyat, rekayasa lalu lintas instan lebih dipilih kendati merepotkan rakyat. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya