SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Istimewa)

Solopos.com, SLEMAN – Warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah harus dibawa ke isolasi terpusat atau isoter untuk mengurangi penyebaran. Pemkab dan Satgas Sleman diminta bekerja keras untuk melakukan itu.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bupati, kapolres dan dandim akan bekerja keras untuk mendorong warga yang isoman ke isoter.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Itu yang paling penting dulu karena ada 6.000 (kasus aktif). Kalau bisa sebanyak-banyaknya masukkan ke Isoter, untuk mengurangi klaster-klaster baru di Sleman,” katanya saat di Pemkab Sleman, Jumat (6/8).

Baca juga: Waduh! Usai Takziah, Muncul Klaster Covid-19 di Argomulyo Sleman

Menurut Luhut, Covid-19 varian Delta ini berbahaya dan penyebarannya cepat. Kalau varian Delta menyerang warga lansia, apalagi yang punya komorbid, kemungkinan meninggalnya sangat tinggi. Apalagi pasien belum divaksin.

“Sebab yang diserang virus ini pernafasannya. Jadi saturasi oksigen bisa tiba-tiba turun dari 95 sampai di bawah 90. Kalau itu terjadi, sudah susah menolong,” katanya.

Menurut Luhut, pasien yang meninggal saat menjalanu isolasi mandiri sekitar 39%. Dengan melakukan isolasi di isoter Sleman, katanya, diharapkan dapat menekan kasus kematian pasien yang isoman.

“Ini bukan soal nyaman Isoman di rumah. Kalau ke Isoter, kami ingin menyelamatkan nyawanya. Makanya kami paksa sedikit ke isolasi terpusat dengan memberi pemahaman keluarganya,” katanya.

Baca juga: Keren, Pasien non Covid-19 di Bantul Bisa Akses Oksigen Gratis

Selain isoter, Luhut juga meminta agar kegiatan testing dan tracing di Sleman dilakukan sebanyak-banyaknya. Agar diketahui mana yang terinfeksi dan tidak, dibawa dan diobatin. Begitu juga dengan kegiatan vaksinasi Covid-19.

“Mudahnya testing tracing ini, kalau ada satu orang yang kena, langsung dilihat keluarganya, keluarganya langsung ditracing, sehingga bisa nanti memenuhi standar WHO,” katanya.

Pasien Isoter Sleman

Terkait hal itu, Sekda Sleman Harda Kiswaya mengatakan Pemkab melalui Satgas kapanewon dan kalurahan terus melakukan pendekatan kepada keluarga yang isoman. Sebab hal ini terbentur dengan kultur masyarakat sehingga yang dilakukan dengan pendekatan kemanusiaan.

“Alhamdulillah berjalan (pasien ke Isoter). Hari pertama 52 pasien di Sleman, kemarin 100an pasien ke Isoter. Kalau pak Luhut maunya diangkut semua ke isolasi terpusat, penjelasannya ya untuk kemanusiaan, makanya agak dipaksa,” katanya.

Menurut Harda, saat ini kasus aktif Covid-19 di Sleman sekitar 6.000 orang. Sebagian besar pasien menjalani isoman. Jika semua masuk ke Isoter, kata Harda, jelas tidak mampu. Oleh karenanya, Pemkab memiliki kebijakan agar warga yang Isoman mendapat assesment dari masing-masing Puskesmas.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya