SOLOPOS.COM - Gugus tugas Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Klaten, memasang gelang penanda warga masih menjalani isolasi mandiri di kantor desa setempat beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN -- Gugus tugas Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Klaten, memiliki cara unik untuk memudahkan pemantauan pemudik yang datang ke desa tersebut selama masa pandemi Covid-19.

Setiap pemudik yang datang diberi gelang yang harus dipakai selama masa isolasi mandiri 14 hari. Kepala Desa (Kades) Mayungan, Ahmad Sukaemi, mengatakan sama halnya dengan di wilayah lain, saban pemudik yang datang ke Mayungan wajib isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum isolasi mandiri, para pemudik itu diminta datang ke kantor desa untuk dicek kondisi kesehatan mereka serta dilakukan pencatatan data diri.

Bukan Patroli, Ini Strategi Jekek Jaga Kamtibmas Wonogiri

Selain itu, kedatangan para pemudik itu ke kantor Desa Mayungan, Klaten, juga untuk pemasangan gelang untuk memudahkan pemantauan.

“Jadi nanti keluarga atau tetangga bisa ikut mengawasi ketika mereka mengenakan gelang. Itu sebagai penanda saja,” kata Ahmad, Senin (27/4/2020).

Jika ada pemudik yang nekat keluar selama masa isolasi mandiri, mereka mendapatkan teguran dari gugus tugas desa atau gugus tugas tingkat RW.

Spanduk Viral di Weru Sukoharjo: Jika Pendatang Tak Lapor RT, Siap-Siap Dijotosi!

Gelang yang dipasang untuk pemantauan bagi pemudik di Mayungan, Klaten, itu berwarna abu-abu. Pada gelang ada keterangan kapan orang yang dipasangi gelang itu memulai isolasi mandiri serta waktu selesainya.

Penanda Isolasi

Gelang itu dipastikan dilepas setelah rampung masa pemantauan. “Setelah selesai masa pemantauan mereka datang ke kantor desa untuk dicek kondisi kesehatan. Jika memang sehat, mereka juga mendapatkan surat sudah selesai pemantauan. Setelah itu gelang dilepas,” jelas dia.

Hingga kini ada 30-an pemudik yang sudah mendapat gelang sebagai penanda isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Dicurigai Kriminal, Penderita Gangguan Jiwa Jadi Korban Penganiayaan 9 Orang Di Banyudono Boyolali

Dia memastikan puluhan pemudik Mayungan, Klaten, yang dalam pemantauan itu mematuhi aturan tak berkeliaran ketika harus melakukan isolasi mandiri.

Sementara itu, jumlah total pemudik yang tiba di Klaten hingga Senin sebanyak 22.101 orang. Ada tambahan jumlah pemudik 1.256 orang per Senin.

Daerah yang paling banyak didatangi pemudik yakni Kecamatan Bayat sebanyak 2.791 orang Sementara yang paling sedikit di Kecamatan Kemalang sebanyak 256 orang.

3 Perawat RSUD Bung Karno Solo Diusir dari Indekos Grogol Sukoharjo, Camat: Grogolnya Mana?

Sebelumnya Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengimbau para pemudik yang tiba di Klaten disiplin mematuhi protokol kesehatan mencegah Covid-19.

Salah satunya yakni mereka wajib melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari. Selain mereka harus segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan jika mengalami gangguan kesehatan seperti batuk, pilek, hingga sesak napas.

Soal sanksi ketika ada pemudik yang tak mematuhi ketentuan isolasi mandiri selama 14 hari, Mulyani menyerahkan ke masing-masing wilayah sesuai kearifan lokal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya