SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Muda Berkarya hadir setiap Jumat di The Young Koran Umum Solopos diasuh oleh Astrid Widayani, inisiator Youth Reinforcement Program (YRP). Sekretariat YRP di Jl. MT Haryono 34B, Manahan, Solo, Telepon (0271) 7467243, WA 08562816271.

Solopos.com, SOLO — Seiring perkembangan teknologi, proses pembelajaran berubah dan menjadi sangat beragam. Pemanfaatan teknologi sebagai sarana pembelajaran tentu sangat membantu dalam penyampaian materi. Namun demikian, belum semua siap menyambut perubahan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keterbatasan kemampuan untuk upgrade diri dan penguasaan akan teknologi baru menjadi tantangan tersendiri di era milenial saat ini. Dari semua fenomena ini, maka kebutuhan akan pemahaman tentang digital literacy sudah tentu menjadi sesuatu yang mutlak untuk dimiliki.

Digital literacy dapat didefinisikan sebagai sebuah kemampuan untuk dapat menciptakan, mengolah, hingga mengevaluasi informasi melalui berbagai digital platforms. Dalam bidang pendidikan, penyampaian materi yang biasanya menggunakan teknik klasik tatap muka, saat ini sudah bergeser menggunakan media digital baik hardware maupun software.

Begitu pula perubahan yang terjadi dalam kebutuhan angkatan kerja di mana hampir semua perusahaan sekarang mensyaratkan kemampuan dasar komputer dan penguasaan teknologi informasi.

Kebutuhan Dasar

Selain literasi digital, bahasa Inggris menjadi kebutuhan mendasar saat ini. Metode pembelajaran bahasa Inggris juga sangat beragam dengan adanya pemanfaatan teknologi. Bahkan untuk beberapa kelas sudah ada sistem pembelajaran online maupun sistem pembelajaran blended learning (semi online).

Blended learning dipercaya sangat membantu siswa dalam belajar. Siswa akan lebih efektif dalam belajar bahasa Inggris karena ada self-learning time secara online dengan pendalaman materi mandiri dan face to face learning time secara langsung tatap muka dengan pengajar. Selain menggunakan teks, siswa juga banyak memiliki referensi media pembelajaran misalnya dengan media audio visual.

Angkatan kerja era milenial harus bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan global. Banyak kualifikasi baru yang harus ditingkatkan. Untuk menyikapi hal tersebut, ada dua (2) kemampuan dasar yang penting untuk dimiliki generasi muda dan calon angkatan kerja yaitu pemahaman akan literasi digital dan penguasaan bahasa Inggris.

Bahasa Inggris juga sudah menjadi syarat tersendiri bagi siswa maupun angkatan kerja. Ada beberapa pilihan tolak ukur yang bisa digunakan untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris dan penguasaan dasar komputer melalui tes maupun sertifikasi.

Sebagai wujud totalitas Youth Reinforcement Program (YRP) dalam peningkatan softskill generasi muda, maka dua (2) kemampuan dasar baik digital literacy maupun bahasa Inggris menjadi main core dalam kurikulum program.

Selama program pengembangan diri berlangsung, peserta langsung mempraktekkan sekaligus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Pada akhir program peserta juga akan diberikan final project dengan mengimplementasikan digital literacy dan langsung mendapatkan sertifikat TOEIC dari satu-satunya penyelenggara test Bahasa Inggris TOEFL IBT dan TOEIC resmi di Solo yaitu Direct English Solo.

Salam Muda Berkarya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya