SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Dalam beberapa bulan terakhir, umat gereja Kristen dan Katolik Gunungkidul dibuat resah dengan munculnya kelompok baru yang menyebarkan ajaran kepercayaan berbeda dari ajaran yang selama ini dianut gereja dan umatnya.

Badan Kerja Sama (BKS) Gereja Kristen di Kabupaten Gunungkidul secara tegas menolak kelompok ini karena dinilai sudah menyebarkan ajaran menyimpang dari ajaran Kristen yang selama ini dikenal umat. Majelis gereja–gereja Kristen juga dewan paroki umat Katolik di Gunungkidul mulai mewaspadai kelompok baru ini dengan melakukan upaya pembinaan iman umatnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Memang munculnya kelompok ini menjadikan permasalahan baru. Kami sudah koordinasi dengan gereja-gereja di Gunungkidul yang intinya menolak keras ajaran yang selama ini tidak sesuai kaidah ajaran kami,” papar Ketua BKS Gereja Kristen Supiarso kepada Harian Jogja, Minggu (7/8).

Ekspedisi Mudik 2024

Supiarso menilai, aliran baru tersebut tidak diakui dalam Persatuan Gereja Indonesia (PGI) dan ada kemungkinan aliran yang sudah menyeret sebanyak 20 umat GKJ Wonosari itu sengaja mendompleng ajaran Kristiani. “BKS terdiri dari sekitar 40 gereja Kristen secara khusus melakukan koordinasi dan membahas permasalahan meresahkan ini yang hasilkan kami tegas menolak keberadaannya,” paparnya.

Sebelumnya, pendeta GKJ telah memanggil sebanyak 20 umatnya untuk klarifikasi. Namun mereka tetap mengakui keyakinan ajaran kelompok baru tersebut yang tidak mengakui dan menolak menyebut istilah Allah dalam keyakinan gereja melainkan dengan istilah yang lain.

“Dalam pemanggilan kami lalukan, mereka meyakini ajaran barunya yang tidak sesuai dengan ajaran Kristen. Dan kami berupaya untuk memberikan pemahaman namuan mereka langsung mengundurkan dari sebagai umat kami,” jelas Supiarso. Melalui koordinasi dengan sejumlah tokoh gereja gereja-gereja Kristen telah melakukan langkah-langkah pembinaan yang dipandang sebagai langkah paling tepat untuk memupuk kembali keteguhan iman umat Kristen di Gunungkidul.

Umat katolik dua wilayah Paroki Santo Petrus Kanisius Wonsoari dan Paroki Santo Yusuf Bandung Playen juga mengalami keresahan atas munculnya kelompok baru yang tata caranya jauh dari ajaran yang di berikan gereja Katolik ini. Di dua wilayah paroki ini, beberapa anak muda bahkan telah di rekrut untuk menjadi pengikut ajaran baru tersebut.

Menurut tokoh Katolik gereja Bogor, Lusia Eni Rahayu, ia sempat mendapatkan laporan dari murid-murid SD Kanisius Bogor diajak sesorang untuk mengikuti kegiatan retret yang di dalamnya bisa menyaksikan langsung surga dan neraka. Beruntung, istri dari Suhardi ini, langsung koordinasi dengan Romo Paroki Santo Yusuf Bandung, Yuni Tri Wibowo sehingga anak-anak tersebut dapat segera diberikan pemahaman dan pendalaman iman anak dan remaja.(Harian Jogja/Endro Guntoro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya