SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (JIBI/Solopos/Dok.)

Mubeng Beringharjo kali ini berisi tips kewaspadaan terhadap uang palsu

Harianjogja.com, JOGJA–Menjadi pedagang bertahun-tahun membuat Sirep, salah satu penjaja keset di Pasar Beringharjo, Jogja waspada terhadap uang terutama pecahan Rp100.000 dan Rp50.000.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya sudah beberapa kali mendapatkan uang palsu jadi sekarang lebih berhati-hati,” ujar dia kepada Harian Jogja di Pasar Beringharjo, Jogja, Selasa (15/3/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Setiap ada pembeli yang membayar dengan kedua pecahan tersebut, ia akan membawa uang tersebut ke toko yang memiliki alat untuk melihat keaslian uang. “Misalnya, dia belanja Rp25.000, uangnya palsu, saya rugi barang dan uang kembalian,” ungkap dia.

Sirep sudah satu tahun ini berjualan keset, tatakan gelas dari kain, dan serbet. Ia mendapatkan setoran barang itu dari Bandung. Harganya untuk keset Rp10.000 per lembar, sedangkan tatakan kecil dari kain dijual dengan harga Rp10.000 dapat empat. Daganganya itu tidak setiap hari laku terjual. Tempat berjualannya pun pindah-pindah.

“Kadang sehari enggak ada yang laku, kadang seminggu laku satu,” ucap dia.

Sebelum berjualan keset, tatakan kain, dan serbet, ia berjualan pakaian dalam. Namun, karena untung yang kecil, ia beralih profesi. Berjualan menjadi kegiatan rutinnya dan untuk mencari nafkah.

Ia juga murah hati. Ketika saat berjualan ia sudah untung, ia tidak segan-segan memberikan bonus kepada pelanggannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya