SOLOPOS.COM - Darmi (baju merah) ketika berjualan gerabah di Pasar Beringharjo, Jogja, Senin (25/7/2016). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Mubeng Beringharjo kali ini berhenti di pedagang gerabah

Harianjogja.com, JOGJA–Berbagai barang untuk memenuhi keperluan masyarakat bisa ditemukan di Pasar Beringharjo, Jogja. Mulai dari bahan pangan, pakaian, hingga gerabah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satu penjual gerabah di Pasar Beringharjo, Jogja Darmi mengatakan, dalam sehari ia bisa mendapatkan pendapatan kotor hingga Rp3 juta dari berjualan gerabah. Namun, hal itu terjadi saat masa puncak penjualan biasanya di masa libur nasional dan libur sekolah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau saat ramai, sehari bisa dapat Rp2 juta hingga Rp3 juta. Saat-saat ini masih masuk musim ramai tapi suda tidak seramai lalu,” kata dia kepada Harianjogja.com di Pasar Beringharjo, Jogja, Senin (25/7/2016).

Namun, saat sepi sehari dia hanya bisa mendapatkan pemasukan kotor Rp100.000 hingga Rp300.000. Jenis pembeli pun berbeda. Saat ramai, kebanyakan konsumen adalah rumah tangga, tapi saat hari-hari biasa didominasi pedagang makanan.

Ada beberapa jenis gerabah yang ia sediakan seperti cobek, ulekan, poci, mangkuk tanah liat, dan lainnya. Harga jual bervariasi dari Rp2.000 per biji hingga RpRp250.000. Hal yang unik, ia memakai anyaman bambu untuk wadah cobek ketika ada pembeli.

“Bambu lebih kuat dibandingkan tas plastik. Selain itu lebih ramah lingkingan,” kata wanita yang sudah berjualan gerabah selama lima tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya