SOLOPOS.COM - Waliyem, salah satu pedagang batik di Pasar Beringharjo (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Waliyem, salah satu pedagang batik di Pasar Beringharjo (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

JOGJA—Batik asal Pekalongan, Jawa Tengah mendominasi penjualan pakaian batik di Pasar Beringharjo, Jogja. Harga yang murah serta motif yang beragam menjadi pilihan yang paling banyak dibeli pengunjung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu pedagang batik, Sri, mengatakan hampir 70% pakaian batik yang dijualnya berasal dari Pekalongan sisanya berasal dari Jogja dan Solo. Menurut dia, harga batik Pekalongan lebih murah karena merupakan batik printing.

Satu potong pakaian batik hanya dijual rata-rata Rp30.000 sementara batik buatan Jogja yang merupakan batik tulis, cap dan kombinasi harganya rata-rata mencapai ratusan ribu. “Kalau di sini [Beringharjo] paling banyak Pekalongan, sedikit yang dari Jogja,” tutur Sri saat ditemui Harian Jogja, Senin (25/6).

Pedagang batik lainnya, Waliyem, mengatakan warna batik yang berasal dari Pekalongan juga lebih beragam. Meski hanya batik printing, kebanyakan konsumen justru membeli batik jenis ini. Turis asing juga lebih banyak membeli batik printing meski hak kekayaan intelektual yang diakui lembaga kebudayaan dunia, UNESCO, soal metode atau cara membatik asli Indonesia adalah jenis batik tulis dan cap.

Waliyem mengaku harga batik printing yang ia jual mulai dari Rp25.000 per potong sampai Rp75.000. Khusus yang paling mahal untuk batik dengan kain halus, biasanya dari Solo. Sehari Waliyem mampu menjual ratusan potong pakaian batik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya