SOLOPOS.COM - Pengandara melintasi ruas jalan Kacangan-Kedungrejo yang rusak parah. (Istimewa/Diskominfo Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI —Sejumlah jalan kabupaten di Boyolali mengalami kerusakan. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Boyolali, Joko Prasetyo, menjelaskan rusaknya jalan kabupaten disebabkan oleh kendaraan berat yang berlalu-lalang membawa muatan berlebih.

“Melebihi kapasitas angkutan, jalan kabupaten kami rata-rata di kelas III. Kurang lebih maksimal itu delapan atau 10 ton. Sekarang kami lihat, banyak jalur-jalur tambang [truk dari penambangan] di kami [melewati jalan kabupaten] hampir 12 ton. Contoh tol ini [pembangunan tol Solo-Jogja], itu ruas Bangak-Sambi sekarang seperti apa dari tol itu, hampir tidak putus [banyaknya truk yang lewat], itu muatannya jelas melebihi. Nah seperti itu, otomatis jalan dari Sambi sampai Sawit, itu jelas kondisi jalannya akan drop. Karena Jalan Tol Solo-Jogja itu sejajar dengan ruas kami,” ujar dia kepada Solopos.com di Kantor DPUPR, Selasa (27/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilain sisi, Joko menjelaskan kerusakan jalan akibat kendaraan dengan muatan berlebih juga menyasar jalan kabupaten yang menuju ke arah Semarang.

Joko memperkirakan kemantapan jalan akan semakin berkurang pada 2022 akibat aktivitas pembangunan Tol Solo-Yogyakarta. Muatan berlebih yang dimaksud oleh Joko berkaitan dengan material bangunan.

“Pasir, batuan, dan sebagainya, ya material galian C. Kebanyakan yang membuat rusak itu. Dari Merapi, tapi kan lewatnya sini [Kabupaten Boyolali]. Ada yang lewat Musuk, ada yang lewat Teras. Kalau yang ke Semarang lewatnya sampai ke Juwangi itu,” ucap dia.

Joko menjelaskan kondisi jalan kabupaten di Boyolali dibagi menjadi dua kondisi, yakni kondisi mantap dan kondisi tidak mantap.

Kondisi mantap adalah kondisi jalan dalam kategori baik dan sedang, dengan jumlah 560.299 km dan presentase 82,64% dari total Jalan Kabupaten Boyolali. Selanjutnya kondisi jalan tidak mantap, kategorinya jalan rusak ringan dan berat, dengan jumlah 117.701 km dan presentase 17,36%.

Sebagai uraian, dari total 678.000 kilometer jalan kabupaten yang tersebar di Boyolali pada 2021, kondisi jalan kabupaten kategori baik ada sepanjang 438.452 km dan kondisi jalan kabupaten kategori sedang ada sepanjang 121.847 km. Selanjutnya ada 48.367 km Jalan Kabupaten Boyolali yang mengalami rusak berat dan 69.334 km Jalan Kabupaten Boyolali mengalami rusak ringan.

Pemerintah terus mengupayakan perbaikan dan pemeliharaan jalan pada ruas Jalan Kabupaten Boyolali setiap tahun. DPUPR melakukan pemeliharaan secara rutin dan berkala pada kondisi jalan mantap. Kemudian tindakan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk kondisi jalan tidak mantap.

Hingga september 2022, Joko mengatakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan jalan secara fisik pada jalan yang diprioritaskan sudah selesai, namun dana APBD yang terserap baru sekitar 25% karena menunggu proses administrasi.

“Ini sudah mulai memasuki perubahan anggaran, untuk yang fisik sudah pelaksanaan semua,” papar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya