SOLOPOS.COM - Situasi penjualan jajanan tradisional di Pasar Jadoel Mangkubumen, Banjarsari, Solo, belum lama ini.(Solopos/Mpok Sinah Klamben)

Solopos.com, SOLO — Kelompok Seni dan Usaha Kecil Menengah Kelurahan Mangkubumen (Mpok Sinah Klamben), Kelurahan Mangkubumen, Banjarsari, Solo, menghadirkan pasar jajanan jadul.

Kegiatan tersebut berlokasi di Sasana Krida Kelurahan Mangkubumen, Banjarsari, Solo (perempatan utara perlintasan KA Pasar Nongko). Pasar digelar pada Minggu kedua dan keempat tiap bulannya mulai pukul 07.00 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ketua Mpok Sinah Klamben, Aris Saputro, mengatakan pasar jajanan tradisional tersebut diberi nama Pasar Jadoel (Jajanan Tempo Doeloe). Pasar tersebur akan menjual berbagai jajanan ala zaman dulu, seperti gethuk, nasi liwet, gudeg, timlo, jenang, dan botok.

Baca Juga: Fakta Jajan Pasar Jadul Mulai Punah

“Kami menyebutnya Pasar Jadoel. Jadi konsepnya, jajanan yang dijual adalah jajanan pasar tradisional. Kami mengangkat ciri khas tradisional itu, khususnya khas Solo,” kata Aris saat ditemui Solopos.com, Jumat (11/2/2022).

Pasar jajanan jadul tersebut menjadi wadah yang dikelola Mpok Sinah Klamben bagi para pelaku UMKM di Kelurahan Mangkubumen, Solo.

pasar jajanan jadul solo
Jajanan yang ada di Pasar Jadoel Mangkubumen (Solopos/Mpok Sinah Klamben)

Mpok Sinah Klamben bekerja sama dengan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), karang taruna, LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan), dan PKK (Pemberdayaaan Kesejahteraan Keluarga dalam program itu.

Baca Juga: Mpok Sinah Klamben Sosialisasi Pilkada Solo 2020: Tak Perlu Khawatir Nyoblos Di TPS!

Menumbuhkan Perekonomian

Ada pun pedagang Pasar Jadoel, diperkirakan mencapai 15-20 pedagang. “Pasar Jadoel merupakan lanjutan program pemberdayaan masyarakat. Masyarakat Mangkubumen yang punya usaha bisa berjualan di sini [Pasar Jadoel]. Memang penjual dari warga Mangkubumen saja. Ini untuk menumbuhkan perekonomian mereka,” kata Aris.

Agar bisa menikmati jajanan yang disediakan, pengunjung diharuskan memakai ketip atau koin sebagai alat pembayaran. Pengunjung dapat menukar uang Rp2.000 dengan satu ketip. Ketip tersebut nantinya dapat digunakan untuk membeli jajanan dengan harga yang telah ditentukan.

Baca Juga: Pasokan Minyak Goreng Kemasan Minim, Pedagang Pasar Solo Khawatir

Selain dapat menikmati jajanan dan metode pembayaran menggunakan ketip, pengunjung bisa menikmati pertunjukan. Pasar Jadoel menghadirkan pertunjukan kesenian tradisional.

Lurah Mangkubumen, Siti Rokhayah, mengatakan pasan jajanan jadul di Mangkubumen, Solo, menghadirkan pertunjukan, salah satunya kesenian Jaranan Dor. “Selain jajanan, di Pasar Jadoel juga menampilkan kesenian tempo dulu. Misalnya kemarin ada Jaran Dor,” kata Siti Rokhayah, Jumat.

Pasar Jadoel juga mengusung konsep ala zaman dulu pada wahana permainannya. Pengunjung khususnya anak-anak bisa menikmati wahanan permainan seperti dakon, engklek dan gobak sodor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya