SOLOPOS.COM - Ilustrasi motor listrik. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Motor listrik menjadi salah satu alternatif yang dipilih sebagai kendaraan warga Soloraya, terbukti penjualan motor listrik terutama di Kota Solo cukup menjanjikan.

Pengeluaran biaya operasional dengan sistem pengisian daya menggunakan listrik menjadi salah satu daya tarik motor listrik.

Promosi Upaya Agree Kembangkan Pertanian melalui Digitalisasi

Meski demikian, motor listrik juga memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang dirasakan oleh para penggunannya. Mulai dari kelistrikan yang kerap bermasalah hingga kekuatan yang masih belum bisa menyamai motor konvensional.

Salah satu pemilik motor listrik di Kota Solo adalah Eko, 57.  Eko memiliki motor listrik sejak tahun lalu jenis Viar N1 yang ia beli dengan harga Rp25,8 juta.

Menurut Eko, dengan harga yang ditawarkan fitur yang diberikan oleh motor listrik miliknya masih kurang memuaskan.

“Harganya sudah Rp26 juta dan saat itu belinya belum termasuk sama surat-surat, kecepatan maksimal hanya 60 km/jam, meskipun lebih hemat secara pengisian daya karena menggunakan listrik, tetapi dari segi tenaga motornya masih kalah jauh dibanding motor biasa,” terangnya kepada Solopos.com pada Senin (30/1/2023).

Menurutnya, masih banyak ruang yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan potensi motor listrik agar lebih menarik. Salah satu fitur yang menurut Eko penting, adalah indikator statistik perjalanan yang bisa ditambahkan.

“Fungsinya supaya kita tahu sudah menempuh perjalanan berapa lama, kecepatan rata-ratanya berapa sehingga bisa paham baterai kita kapasitasnya bermasalah atau enggak,” tegasnya.

Kisah serupa juga diungkapkan oleh Avinda, 29, yang memiliki motor listrik jenis UWinfly T3 yang ia beli akhir tahun lalu. Belum genap satu tahun, kelistrikan motornya sudah bermasalah karena sempat kehujanan, meskipun mendapatkan solusi yang tidak kalah cepat dari dealer UWinfly.

“Motor saya sempat sekringnya korsleting dan tidak bisa nyala, untungnya servisnya cepat dan tidak mengeluarkan biaya karena masih ada garansi. Kalau masalah kenyamanan, asalkan dipakai santai dan tidak terburu-buru maka nyaman-nyaman saja meskipun kalau masalah tenaga masih kalah dibanding motor biasa,” ucap ibu rumah tangga tersebut.

Avinda juga beraharap, Pemerintah Kota Solo bisa memperbanyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Menurutnya, apabila SPKLU di Kota Solo sudah banyak, maka banyak yang akan beralih ke kendaraan listrik.

“Yang penting sebenarnya ada SPKLU, karena sejauh ini kan hanya di Jalan Slamet Riyadi, misalnya bertambah banyak, maka akan memudahkan yang mau mengisi daya kalau kepepet kehabisan. Potensi buat pindah ke motor listrik bakalan makin ramai karena lebih enak buat jalan dan hemat, apalagi buat ibu-ibu yang enggak perlu cepat nyetirnya,” ulas Avinda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya