SOLOPOS.COM - Ilustrasi motor listrik. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi mengatakan bahwa potensi motor listrik atau kendaraan roda dua lebih masuk akal untuk berkembang di Indonesia karena memiliki pasar yang potensial dibandingkan kendaraan roda empat. Simak ulasannya di info otomotif kali ini.

Terlebih pemerintah memberikan subsidi terhadap moda transportasi ini. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut subsidi kendaraan listrik akan diumumkan pekan depan. Nilai subsidi motor listrik ditentukan sebesar Rp7 juta per unit.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Luhut mengatakan keputusan terkait dengan besaran insentif serta kemudahan lainnya untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri sudah disetujui Presiden Joko Widodo atau Jokowi beberapa waktu lalu. “Tadi angkanya sudah saya laporin, Presiden [Joko Widodo] setuju, benchmark-nya dengan Thailand kira kira plus minus sudah tidak perlu rahasia lagi itu,” kata Luhut dalam Acara Saratoga Investment Summit, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Agus motor listrik punya potensi besar berkembang di Indonesia lantaran sudah di-trigger oleh ride-hailing. “Jadi kalau di Indonesia yang sangat prospektif itu roda dua, kalau roda dua kan sudah di-trigger sama layanan ride-hailing yang eksis di Indonesia,” kata Agus dikutip dari Antara pada Jumat (27/1/2023).

Penyedia jasa ojek daring pada 2030 dikatakan Agus nantinya sudah diwajibkan menggunakan armada yang berbasis elektrik. Dengan begitu, kesempatan roda dua untuk masuk ke ranah elektrifikasi lebih dahulu adalah sangat besar.

Untuk itu, Agus meminta pemerintah untuk dapat terus mendorong perkembangan elektrifikasi di roda dua atau motor listrik, karena memiliki pangsa pasar yang begitu besar di Indonesia.  “Jadi roda dua menurut saya harus segera didorong karena pasar terbesar di sana,” ucap dia.

Hal itu juga akan menjadi acuan pemerintah dalam pencapaian target mereka di 2025, dimana pemerintah Indonesia sangat bersemangat untuk menghadirkan kendaraan listrik bagi konsumen lokal.  Pada 2025 nanti, Presiden Joko Widodo pernah mengatakan bahwa Industri otomotif tanah air harus memproduksi setidaknya 2 juta kendaraan listrik yang nantinya bisa digunakan oleh konsumen domestik.

“Nah itu terus terang yang paling mungkin dicapai itu roda dua ya. Karena masalahnya di jumlah model nih,” jelas dia.

Agus menyatakan bahwa kendaraan elektrifikasi di segmen roda dua masih memiliki harga yang relatif mahal, sehingga banyak dari masyarakat yang enggan untuk membeli kendaraan tersebut.

Harga yang mahal itu juga dikatakan oleh Agus, dikarenakan biaya menu utama dari kendaraan elektrik itu sendiri yang bisa memakan biaya hingga 70 persen dari komponen yang menempel di kendaraan elektrik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya