SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Motor gede HDCI alias Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang menggelar pawai di sejumlah ruas jalan dikeluhkan sebagian warga pengguna jalan.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Pawai kendaraan mewah Harley Davidson di sejumlah ruas jalan rata di Madiun dan sekitarnya, Sabtu (30/5/2015)  dikeluhkan sebagian pengguna jalan. Aksi motor gede (moge) tersebut dianggap berlebihan lantaran sesuatu yang tidak urgen harus melibatkan pengawalan polisi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Madiun Pos, puluhan kendaraan moge tak hanya melintasi di Jalan Pahlawan Kota Madiun,  melainkan juga melintasi jalan raya menuju Magetan dengan kecepatan tinggi. Mereka mendapatkan pengawalan aparat polisi dan secara otomatis masyarakat umum harus menepi dan menghentikan lajunya demi menjaga keselamatan.

Keterangan dari Humas Polres Kota Madiun, acara tersebut merupakan bagian dari Rakernas Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang digelar di Kota Madiun. Acara pembukaan di Aula Hotel Merdeka Kota Madiun dilanjutkan pemberangkatan rombongan peserta HDCI menuju ke Lanud Iswahjudi.

Di sana, mereka mengglear uji kecepatan moge dengan jet tempur f-16. Kegiatan mendapatkan pengamanan dan pengawalan dari kepolisian khususnya Polres Madiun Kota beserta TNI.

Menanggapi hal ini, sejumlah warga Madiun menuliskan kekesalannya. Pemilik akun Facebook, Issa May Enambel mengkritik keras acara tersebut melalui tulisannya yang diunggah ke Facebook resmi Polresta Madiun.

“Apa manfaatnya itu buat rakyat kita?. Kayak gitu kok di kawal. Liat aja suara knalpot mereka. Apa enggak melanggar UU Lalulintas tuh,” tulisnya.

Pemilik akun Facebook Ariyadi Dwi Wibowo juga menuliskan keluhannhya. Ia menuliskan bahwa di Karanganyar aksi Moge HDCI juga bikin kacau jalan raya.

Menanggapi hal itu, Polresta Madiun melalui akun Facebooknya menjelaskan bahwa tidak hanya HDCI yang mendapatkan pengawalan. Melainkan, semua kegiatan masyarakat akan dijaga dan dikawal untuk menjamin rasa aman masyarakat.

Issa kembali melontarkan kritikan terkait surat-surat kelengkapannya, pelat nomer, maupu suara knalpot.

Polresta Madiun mengatakan, knalpot Moge memang menimbulkan suara yang garang. Hal itu karena menggunakan mesin berkapasitas besar. Meski demikian sebenarnya mesin kendaraan tersebut memiliki knalpot yang dilengkapi slencer yang standart.

Polresta melanjutkan, dalam pidato yang disampaikan ketua HDCI di Hotel Merdeka Madiun, HDCI sedang melakukan revolusi mental dengan semboyan no complain, no accident. Sehingga menjadi club motor yang dapat menjadi contoh baik.

“Semoga saja niat baik dari HDCI ini bukan semboyan semata,” jelas Humas Polresta Madiun.

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya