SOLOPOS.COM - Insiden Valentino Rossi dan Marc Marquez (Youtube.com/Motogp)

Motogp Malaysia 2015 diwarnai dengan insiden antara Marc Marquez dan Valentino Rossi.

Solopos.com, SEPANG – Insiden antara Valentino Rossi dan Marc Marquez di Motogp Malaysia 201, Minggu (25/10/2015), menjadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir. Pasalnya, Rossi dituding secara sengaja menjatuhkan Marquez dengan cara menendang pembalap Repsol Honda tersebut.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Dari tayangan ulang, memang terlihat Rossi sedikit mengangkat kakinya sehingga Marquez terjatuh. Dugaan semakin kuat ketika Rossi berulang kali melihat ke belakang ke arah Marquez. Namun dari video slow motion, terlihat helm Marquez terlebih dulu mengenai kaki Rossi.

Insiden itu pun akhirnya diselidiki oleh Race Direction dan telah menjatuhkan hukuman penalti tiga poin untuk The Doctor. Namun mereka menegaskan tak ada bukti konkret yang menunjukkan Rossi menendang Marquez dalam insiden tersebut.

“Bukti dari Rossi adalah kakinya terlepas dari pijakan sebagai hasil dari kontak kedua rider. Dari seluruh bukti video, tidak ada gambar yang jelas-jelas memperlihatkan kakinya terlepas dari pijakan karena adanya kontak, atau ia sengaja menendang. Saya tak memiliki bukti nyata seperti yang Anda inginkan [atas jatuhnya Marquez],” beber Race Director Motogp, Mike Webb, seperti dilansir Detik.com yang dikutip dari Crash.net, Selasa (27/10/2015).

Sehubungan dengan hal tersebut, Rossi tetap dapat hukuman karena manuvernya sudah membuat rider lain jatuh. Marquez sebaliknya lolos dari hukuman karena aksinya di atas lintasan tidak menyalahi peraturan apa pun.

“Kali terakhir hal ini terjadi, ketika seorang rider dengan sengaja membuat manuver yang mengakibatkan rider lain crash adalah di Jerez tahun ini [Karel Hanika dan Juan Francisco Guevara di Moto3]. Dalam kasus itu kami memberikan lima poin penalti karena rider itu [Hanika] mengaku ia melakukannya dengan sengaja akibat rasa frustrasinya terhadap rider lawan,” jelas Webb.

“Dalam kasus Valentino, ia menegaskan tidak dengan sengaja melakukan manuvernya [untuk membuat Marquez jatuh]. Tetapi dari sudut pandang kami mengenai seluruh situasi dengan melihat semua bukti, ia sengaja bergerak melebar sehingga dengan sengaja mengakibatkan kontak dalam usahanya memepet Marquez,” imbuhnya.

“Sementara Hanika lebih terang-terangan, ‘Ya, aku berusaha mengenai rider lawan, aku ingin melukainya’. Kalau kasus ini [Rossi] merupakan ‘Aku melakukannya karena kesalahan’ walaupun pada akhirnya tetap saja berujung pada sebuah crash,” bebernya.

Rice Direction juga mempertimbangkan tindakan Marquez di insiden itu. Sebelumnya beberapa kalangan menganggap Marquez mencoba menghambat laju Rossi yang memang tengah bersaing mendapatkan gelar juara. Namun Race Direction tak menemukan pelanggaran.

“Saya menegaskan bahwa ia tidak melanggar peraturan. Jadi ia tidak dihukum. Kami mempertimbangkan hal itu ketika menjatuhkan hukuman untuk Rossi, bahwa ia sudah pasti mendapat provokasi. Tapi, seperti yang sudah saya katakan kepadanya, terlepas dari provokasi macam apa yang diterimanya ia tetap tak bisa bereaksi sampai membuat rider lain crash,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya