SOLOPOS.COM - Jorge Lorenzo di Sirkuit Sentul (Okezone)

Motogp di Indonesia tengah diusahakan. Kemenpora pun memiliki dua pilihan yakni merenovasi Sirkuit Sentul atau membangun sirkuit baru untuk arena balapan.

Solopos.com, BOGOR – Wacana untuk melangsungkan Motogp di Indonesia memang tengah gencar terdengar. Dua alternatif venue penyelenggaraan balapan motor terpopuler di dunia itu adalah dengan merenovasi Sirkuit Sentul atau membangun sirkuit baru.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi sempat menyatakan bukan tidak mungkin adanya pembangunan sirkuit baru demi berlangsungnya Motogp di Indonesia. Namun pihaknya juga tetap harus memperhitungkan dengan matang modal yang akan dikeluarkan jika membangun sirkuit baru.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara Direktur Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto, tetap menilai lebih realistis untuk merenovasi sirkuit yang dia kelola ketimbang membangun sebuah arena balapan yang baru. hal itu karena biaya membangun sirkuit baru akan jauh lebih mahal ketimbang renovasi Sirkuit Sentul.

“Sekarang saya tanya, jembatan antara pabrikan dengan user, test drive, quality control di mana? Anda bawa motor dan mobil, tesnya di mana coba? Di Sentul kan? Masa mau di Jagorawi pulang pergi, kan tidak mungkin,” ujar Tinton seperti dilansir Detik.com, Selasa (22/9/2015).

“Jadi sirkuit baru tidak mungkin? Di mana mau cari tanah 100 hektar? Di hutan pun harganya ratusan ribu per meter,” imbuhnya.

Dorna yang merupakan penyelenggara Motogp, rencananya akan datang kembali ke Indonesia pada 21 Oktober 2015 mendatang untuk melanjutkan wacana ini. Jika mungkin, mereka akan langsung melakukan penandatanganan kontrak kerja sama dengan Kemenpora dan Kementerian Pariwisata.

Namun sebelum ada penandatanganan tersebut, Menpora Imam Nahrawi didesak untuk membuat sebuah surat legalitas terkait kesanggupan penyelenggaraan balap motor dunia MotoGP di Indonesia. “Jika dari situ sanggup, maka ada penandatanganan kontrak yang dilampir dengan desainnya,” kata Tinton.

“Kami harap minggu ini sudah jadi legalitasnya, supaya bisa disiapkan surat kontraknya sambil melakukan tender desain. Kami berharap semua pihak bisa membantu. Toh, motor saat ini sudah masuk dalam cabang olahraga PON,” pungkas Tinton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya