SOLOPOS.COM - Marc Marquez (Crash.net)

Motogp 2017 diwarnai dengan Marc Marquez yang finis keempat di seri pertama.

Solopos.com, DOHA – Rider Repsol Honda, Marc Marquez, harus puas finis di posisi keempat Motogp Qatar 2017. Marquez menyebut kegagalannya naik podium karena salah strategi soal ban.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Dalam balapan yang dilangsungkan di Sirkuit Losail, Qatar, Senin (27/3/2017) dini hari WIB, Marquez mengawali balapan di posisi ketiga. Namun, dia hanya mampu finis di urutan keempat di belakang Maverick Vinales, Andrea Dovizioso, dan Valentino Rossi.

Marquez sebenarnya memulai balapan dengan baik. Dia mampu bersaing di barisan terdepan. Namun lambat laun, Marquez mulai terkejar oleh para pesaingnya, termasuk Rossi yang start dari posisi ke-10.

Marquez kemudian menyalahkan keputusannya yang melakukan pergantian ban dari hard ke medium jadi kesalahan besar. Pergantian ban itu dilakukan Marquez karena balapan memang sempat ditunda karena cuaca dan kondisi lintasan.

“Mereka memutuskan untuk menunda balapan, yang mana saya rasa benar. Tapi itu juga menciptakan kebingungan terbesar untuk kami soal ban, karena temperaturnya turun dan kelembapannya naik,” ujar Marquez seperti dilansir Crash.net, Senin.

“Saya sebelumnya memakai ban hard, dan setelah semua hal itu terjadi saya menjadi ragu-ragu. Orang Michelin berkata ‘kamu satu-satunya yang pakai hard, hati-hati, kamu bisa jatuh’. Lalu saya berkata, ‘Oke, saya ganti medium’. Itu adalah sebuah kesalahan.”

“Cal [Crutchlow, gagal finis] juga berganti ban. Dan saya rasa Cal juga tidak terlalu senang. Tapi kenapa saya dan Cal sebelumnya memakai ban hard? Karena kami kehilangan terlalu banyak kecepatan di akselerasi dan cara untuk menebusnya adalah dengan mengerem belakangan, dan tentu saja untuk melakukan itu kami perlu dukungan dari ban depan. Tapi ya, ban depan medium ini kesalahan terbesarnya,” bebernya.

Marquez meyakini jika dia tetap menggunakan ban hard akan membuat dia bersaing di jalur kemenangan. Namun dia juga sadar besarnya risiko yang diambil ketika menggunakan ban keras tersebut.

“Setelah balapan, saya rasa dengan ban keras saya bakal mampu bertarung untuk kemenangan sampai akhir. Tapi di lain sisi, ban hard juga memberikan peringatan lebih minim, jadi mungkin saya lebih kompetitif, tapi terjatuh,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya