SOLOPOS.COM - Pembalap Ducati tengah menggeber motor balapnya di sirkuit. Ist/autosport.com

MotoGP 2015 belum memberi keberuntungan bagi tim Ducati. Performa musim ini makin memburuk. Meski demikian mereka tetap santai.

Solopos.com, MISANO— Performa Ducati menurun drastis dalam lima seri terakhir di kejuaraan Motogp 2015. Ducati yang semula digadang-gadang bisa mengakhiri dominasi Honda dan Yamaha mulai disangsikan. Penampilan tim pabrikan asal Italia ini pun dikhawatirkan memburuk di paruh kedua.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di awal musim dua pembalap mereka, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone, sama-sama memukau. Iannone memang mampu konsisten dengan finis di posisi top 6 di paruh pertama. Pembalap yang masuk skuat utama Ducati sejak musim lalu itu juga naik podium dua kali. Tapi, Dovizioso yang sempat merebut posisi kedua dalam tiga seri beruntun di awal musim justru terseok-seok.

Ekspedisi Mudik 2024

Dovi bahkan hanya mampu mencatat empat poin dalam empat seri terakhir. Di Mugello, GP Italia, dia bermasalah dengan ban. Sementara di Barcelona dan Sachsenring ia terjatuh. Di Assen pembalap Italia itu hanya merampungkan balapan di urutan ke-12. Hasil ini membikin peringkat Dovi terjun dari kedua menjadi kelima. Sedangkan kini Iannone unggul 31 poin dari sang rekan.

“Saya tak berpikir Ducati masih kompetitif setelah apa yang terjadi di Barcelona dan Assen. Padahal musim pembuka kami sangat bagus sehingga ekspektasi kami sangat tinggi. Saya berharap Andrea [Dovizioso] akan lebih kuat lagi,” papar Iannone, dilansir Speed Week, Senin (20/7/2015).

Mantan pembalap satelit Ducati ini menegaskan tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kondisi tim. Menurutnya, masalah teknis pada motor Desmosedici GP15 bisa diatasi. Hanya, Ducati apes dalam beberapa seri jelang break paruh pertama.

Ducati memanfaatkan tes selama dua hari di Sirkuit Misano, Italia, pekan lalu, untuk mengatasi persoalan teknis pada motor. Mereka mencoba variasi set up pada GP15. Dovi memilih mengoptimalkan kesempatan ini untuk menguji setting dan peranti elektronik. Ia tak mau kegagalan kembali menghantui di paruh kedua.

“Kami bekerja dalam jalur yang benar. Kami memang tak mengejar waktu dan memilih menjauhi ban jenis lunak,” terang Dovi.

Sayang, Iannone justru merampungkan tes lebih awal. Ia merasakan sakit pada bahu kanan yang didapat ketika melakoni tes di Mugello, Mei lalu. Namun demikian, ia sempat menjajal tiga jenis ban, mulai dari jenis keras hingga lunak. Selain itu, Iannone juga berhasil melahap 101 lap. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya