SOLOPOS.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

AUSTIN – Pembalap rookie, Marc Marquez menjadi pembalap termuda yang memenangi balapan dalam sejarah MotoGP. Meski mampu memetik kemenangan dalam ajang balap motor kelas premier ini, Marquez tak ingin besar kepala. Pembalap 20 tahun ini menyadari minimnya pengalaman di MotoGP membuatnya mengecilkan peluang untuk menjuarai MotoGP.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Pembalap Spanyol ini sukses merebut podium pertamanya di GP kedua musim ini. Marquez dengan meyakinkan menyingkirkan para pembalap MotoGP lainnya yang lebih senior darinya di Austin, Texas, Amerika Serikat akhir pekan lalu. Pembalap Honda ini bisa saja berjaya di AS, tetapi di Eropa Marquez merasa kemenangan akan lebih sulit untuk didapatkan.

“Sejak saya berada di MotoGP semua berjalan dengan baik dan sekarang saat Anda bisa meraih kemenangan membuat kepercayaan diri Anda semakin bertambah. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa ini musim pertama saya di MotoGP sehingga akan lebih sulit,” ujarnya, seperti dikutip Autosport, Rabu (24/4) WIB.

Menurutnya, beberapa trek berikutnya Yamaha akan lebih kuat. Selain itu, sirkuit lainnya tidak asing bagi para pembalap dan motornya. Sedangkan seri selanjutnya tampak baru baginya. Pertarungan sengit pun bakal tersaji dalam setiap balapan. Juara Moto2 2012 ini menilai jalur championship masih sangat jauh karena rival-rivalnya terlampau tangguh.

Salah satu rival terberatnya yakni Jorge Lorenzo. Juara dunia 2012 ini tak bisa diremehkan. Lorenzo masih menjadi pembalap MotoGP terkuat hingga saat ini. Pembalap Yamaha ini sangat cepat dalam setiap serinya. Di samping Lorenzo, keberadaan rekan Marquez, Dani Pedrosa juga tak bisa dinilai sebelah mata.  Seperti halnya di seri pembuka GP Qatar, Marquez mengaku belajar banyak dari partnernya tersebut.

“Di Qatar saya belajar banyak. Saya memperhatikan gaya berkendaranya dan kecepatannya saat berada di tikungan. Kali ini ban belakang kami memang berbeda. Kami memiliki poin tersendiri,” ungkap Marquez tentang Pedrosa.

Marquez menegaskan MotoGP jelas lebih sulit dari Moto2. Di ajang balap motor kelas dua tersebut pembalap muda ini bahkan terjatuh tiga kali saat membalap. Di Moto2 para pembalap yang memulai balapan dengan kondisi 100% bakal mengakhiri dalam keadaan yang kurang lebih sama. Namun, hal seperti ini tidak berlaku di MotoGP lantaran banyak perubahan.

GP berikutnya bakal menjadi balapan kandang bagi para pembalap Spanyol termasuk dirinya, Pedrosa dan Lorenzo. GP Spanyol akan berlangsung di Jerez pada 5 Mei mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya