SOLOPOS.COM - Jorge Lorenzo di Sirkuit Sentul (Okezone)

Moto GP di Indonesia tak jadi diselenggarakan di Sirkuit Sentul.

Solopos.com, JAKARTA – Indonesia tengah bersiap menjadi tuan ruma Moto GP 2017. Namun Kemenpora menyebut gelaran balapan motor terpopuler di Dunia itu tak jadi digelar di Sirkuit Sentul. Pemerintah pun tengah menyiapkan opsi pengganti Sentul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, menyatakan Presiden Joko Widodo sudah meminta untuk meninjau lokasi pengganti Sentul. Opsi untuk meninjau lokasi dicetuskan oleh Presiden pada Rapat Terbatas (Ratas) di Istana, 11 Januari 2016 lalu. Pernyataan itu diperkuat oleh skema pembiayaan untuk renovasi sirkuit diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp 150 miliar, serta event fee sebesar 23,4 juta dolar AS (bertahap), yang sampai saat ini belum ditemukan skema pembayarannya.

“Di Sentul sudah tidak mungkin karena kemarin Bapak Menteri sudah bicara, kalau hanya mengacu pada Ratas [Rapat Terbatas] 11 Januari 2016, di mana topiknya adalah Moto GP. Tapi bukan berarti Moto GP dibatalkan, Presiden hanya meminta untuk tinjau ulang lokasi. Dengan harapan memastikan apakah dipindah ke GBK, lalu Palembang, atau tempat lainnya,” kata Gatot seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (27/1/2016).

“Di kontrak [dengan Dorna] tidak ada tertulis Bapak Tinton [Soeprapto], pemilik sirkuit Sentul, yang harus tanda tangan. Tapi nanti kami akan minta izin seandainya yang tanda tangan bukan Pak Tinton, siapa lagi. Di luar itu, kami menghargai Pak Tinton, karena sudah kerja keras mengurusi masterplan, sudah revisi juga. Tapi kalau ada kendala peraturan anggaran, siapa yang mau ambil risiko?” sambungnya.

Sejak rencana Indonesia berniat menjadi salah satu tuan rumah Moto GP 2017, Sirkuit Sentul langsung menjadi kandidat kuat sebagai venue. Permasalahannya adalah sirkuit tersebut bukan milik negara. Sementara penyelenggaraan Moto GP sendiri bakal ditangani pemerintah. Oleh karena itu skema pembiayaan pun menjadi kendala.

Menpora Imam Nahrawi sempat menyatakan ada peluang membikin Sirkuit Baru. Namun waktu yang mepet dirasa tidak cukup. Hingga akhirnya mereka memilih Sentul. namun pada perkembangannya, banyak kendala yang dihadapi yakni masalah renovasi dan skema pembiayaan. Hingga saat ini pilihan belum ditetapkan arena mana yang bakal digunakan untuk menjadi venue penyelenggaraan Moto GP di Indonesia.

Hanya saja, Gatot menjelaskan jika memilih jalanan di sekitar Stadion GBK akan sulit karena area itu merupakan arena umum yang digunakan untuk masyarakat luas. Berbeda halnya dengan sirkuit Marina Bay di Singapura maupun di Monte Carlo, Monako, di mana pihak kota penyelenggara bisa menjamin setiap kali dipakai untuk umum bisa kembali difungsikan sebagai arena balap.

Begitu pun untuk Palembang dan Jawa Barat, Pemerintah belum bisa memutuskan. Rencananya Jumat pekan ini akan dimatangkan kembali. “Kami belum putuskan, yang jelas ini akan ada pembahasan lebih lanjut dengan Dorna. Palembang memang salah satu option karena syaratnya itu minimal adalah Barang Milik Negara (BMN). Tetapi kalaupun ingin di luar Palembang, diusahakan tidak jauh-jauh dari Jakarta,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya