SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, MUGELLO</strong> &mdash; <a href="http://sport.solopos.com/read/20180506/481/914732/rekor-tempuh-40.075-km-dalam-balapan-rossi-seperti-keliling-bumi">Valentino Rossi </a>masih memegang predikat sebagai pembalap tersukses di Mugello. Raihan sembilan gelar di semua kategori di Mugello membuat pembalap Movistar Yamaha itu tetap menjadi idola yang banyak dielukan penonton di <a href="http://sport.solopos.com/read/20180523/481/918008/moto-gp-2018-sulitnya-menghentikan-marquez">Moto GP </a>&nbsp;Italia, Minggu (3/6/2018).</p><p>Namun, tampil di depan publik sendiri belum tentu menjadi keuntungan bagi <a href="http://sport.solopos.com/read/20180520/481/917392/moto-gp-prancis-2018-marquez-juara-rossi-finis-ketiga">The Doctor</a>. Rossi kali terakhir menjuarai Moto GP Italia pada 2008. Sejak saat itu, entah mengapa, pembalap berusia 39 tahun itu mengalami paceklik gelar di Mugello.</p><p>Setelah juara di Moto GP Italia pada 2008, Rossi telah menambah 18 koleksi kemenangan. Namun, tak satupun kemenangan yang dirayakan di Mugello. Sangat ironis, mengingat Mugello adalah sirkuit yang menjadi kandangnya sendiri.</p><p>Tren positif terlihat pada 2014 dan 2015, saat The Doctor mampu naik podium, meski di posisi ketiga. Namun, pada 2016, Rossi kembali diterpa kesialan. Untuk kali pertama dalam delapan tahun dia meraih pole di Mugello. Ia bersaing dengan Jorge Lorenzo demi meraih kemenangan.</p><p>Namun, balapan itu berakhir tragis untuk Rossi karena mesin motor M1 miliknya jebol. Pada musim lalu, lagi-lagi Mugello tak bersahabat dengan Rossi karena hanya mampu finis di posisi keempat.</p><p>Kans Rossi menyudahi puasa gelar di Moto GP Italia itu terbuka lebar. Namun, ambisi itu agaknya sulit terwujud jika melihat penampilannya yang masih inkonsisten hingga seri kelima. Rossi menyebut ketidakkonsistenan dirinya di lintasan dikarenakan persoalan mesin motor YZR-M1 yang ditungganginya.</p><p>&ldquo;Ini bukan kebetulan. Jika kami ingin menang, ini tidaklah cukup. Saya suka bekerja dengan mereka [Yamaha], namun sekarang kita perlu bereaksi dengan cepat. Secara historis, Yamaha tidak terlalu reaktif,&rdquo; ungkap Rossi seperti dilansir <em>Autosport,</em> Rabu (30/5/2018).&nbsp;</p>

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya