SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Moto GP 2016 diwarnai dengan tergelincirnya sejumlah pembalap di tes pramusim.

Solopos.com, PHILLIP ISLAND – Ban anyar Moto GP, Michelin, disebut-sebut sebagai biang kerok atas insiden terjatuhnya 11 pembalap pada tes pramusim di Phillip Island, Australia, pekan lalu.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Pada tes pramusim pertama di Valencia, Spanyol, November 2015 lalu, sebagian besar pembalap telah meragukan kualitas ban depan Michelin. Pabrikan asal Prancis itu lantas bergerak cepat dengan memperbaiki komponen ban pada tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, awal Februari 2016 kemarin.

Kepercayaan para pembalap pun tumbuh seiring perbaikan pada komponen ban Michelin. Namun, mereka kembali kecewa pada kualitas ban setelah 13 insiden kecelakaan terjadi pada tes hari terakhir di Phillip Island, Jumat (19/2/2016).

Sebanyak 11 pembalap terjatuh akibat insiden itu, yakni Danilo Petrucci, Tito Rabat, Jack Milner, Pol Espargaro, Aleix Espargaro, Maverick Vinales, Bradley Smith, Cal Cruthlow, Eugene Laverty, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez. Tito Rabat dan Aleix Espargaro bahkan dua kali terjatuh.

“Dalam kasus kecelakaan saya, itu adalah kesalahan ban. Saya yakin karena saya tidak jatuh bersandar pada motor, tapi lurus,” ujar pembalap Suzuki, Maverick Vinales, seperti dilansir Motorsport, Minggu (21/2/2016).

Keluhan senada diungkapkan rekan satu tim Vinales, Aleix Espargaro. “Tidak normal hal seperti ini terjadi di Moto GP, 13 kecelakaan adalah jumlah yang terlalu banyak,” kata dia.

Juara dunia Moto GP 2015, Jorge Lorenzo, juga merasa ada kesalahan pada ban Michelin sehingga membuat para pembalap, termasuk dia, terjatuh di Phillip Island. Oleh sebab itu, dia merasa Michelin harus segera memperbaiki kualitas ban supaya para pembalap bisa menemukan setelan terbaik sebelum balapan Moto GP dimulai di Sirkuit Losail, Qatar, 20 Maret 2016 nanti.

“Dalam tiga atau empat tes, kami telah menggunakan Michelin dan saya terjatuh tiga atau empat kali. Ini agak aneh. Mereka harus meningkatkan ban ini dan kami harus melakukan yang terbaik untuk beradaptasi,” kata pembalap Yamaha itu.

Michelin telah meminta masing-masing tim untuk tidak melahap lebih dari 25 lap beruntun dengan satu setelan ban di Phillip Island sebagai upaya pencegahan kecelakaan. Mereka memperingatkan pembalap untuk menggunakan satu setelan ban hanya dalam 15 lap. Kendati demikian, Marc Marquez merasa peringakatan itu tidak terlalu membantu.

“Banyak di antara kami yang terjatuh karena ban depan. Michelin baru memulai perubahan tapi hal positifnya adalah mereka sedang berusaha. Hingga hari ini, saya belum menekan ban dengan keras, tapi pada akhir tes saya mencoba mencatatkan waktu terbaik dan saya tidak berhasil. Saat menyadari kehilangan kecepatan, Anda telah tersungkur di lintasan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya