SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Moto GP 2015 menjadikan peluang Rossi menipis sebagai juara setelah insiden Sepang.

Solopos.com, SEPANG— Kejuaraan Moto GP 2015 memasuki fase akhir dengan GP Valencia, di Spanyol, 8 November mendatang, menjadi penentu siapa yang berhak mengklaim gelar juara dunia. Valentino Rossi memang masih memimpin puncak klasemen sementara, tapi insiden di GP Malaysia, Minggu (25/10/2015), bikin peluang pembalap Yamaha itu menipis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi ini tak terlepas dari hukuman penalti tiga poin yang harus diterima pembalap berjuluk The Doctor setelah dianggap menjadi penyebab pembalap Honda, Marc Marquez, yang terjatuh hingga tak bisa melanjutkan perlombaan.

Alhasil, ia harus start dari posisi buncit di Valencia sebagai akumulasi karena sudah mengumpulkan empat poin penalti, termasuk satu poin insiden di GP San Marino.

Ekspedisi Mudik 2024

Dilansir motogp.com, Selasa (27/10/2015), pembalap yang tengah mengincar gelar kelas premier untuk kali kedelapan ini memang masih bertengger di posisi teratas dengan 312 poin atau unggul tujuh angka dari sang rekan, Jorge Lorenzo.

Selisih poin yang sedikit plus hukuman berat yang diterima bikin langkah The Doctor kian berat. Sebaliknya, Lorenzo lebih diuntungkan lantaran tak punya beban apa pun di Valencia.

Sebenarnya, pembalap berusia 36 tahun itu jelas juara jika finis di depan Lorenzo. Seandainya Lorenzo menang, tapi Rossi mampu finis kedua, titel prestius itu pun masih bisa diamankan dengan keunggulan dua poin. Namun, skenario ini terbilang berat karena pembalap asal Italia itu harus start dari grid paling belakang.

Akan tetapi, jika ada dua pembalap atau lebih memiliki poin sama, maka menurut aturan balap kelas premier ini, posisi akhir ditentukan banyaknya hasil terbaik dalam setiap balapan. Dalam hitung-hitungan ini Lorenzo diuntungkan karena pembalap asal Spanyol itu sudah mengemas enam kemenangan, sementara Rossi baru empat kali.

Saking panasnya kepala Rossi, pembalap senior itu mempertimbangkan untuk memboikot GP Valencia. Ia merasa hukuman yang dijatuhkan Race Direction Moto GP kelewat berat. Terutama soal ia harus balapan dari posisi terbelakang.

“Mungkin saya tak akan start di Valencia, saya butuh waktu untuk memutuskan. Ini tak fair karena saya tak ingin Marquez jatuh. Saya minta maaf dia crash, tapi saya hanya ingin mengganggunya,” kata Rossi, dilansir motorsport.com.

Sementara itu, Direktur Balap Yamaha, Lin Jarvis, mengatakan perebutan gelar juara dunia antara kedua jagoannya belum usai. Menurutnya, posisi terakhir di Valencia merupakan kerugian bagi Vale. Akan tetapi, dalam balapan apa pun bisa terjadi.

“Sama seperti saat di Valencia musim 2006 semua orang mengira Rossi yang juara, tapi [Nicky] Hayden mematahkannya. Jorge memang punya peluang emas, tapi Rossi masih unggul tujuh poin. Jika keduanya gagal finis, Vale yang juara. Semua ini belum selesai,” jelas Jarvis, dilansir speedweek.com. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Peluang Valentino Rossi menjadi juara dunia Moto GP kini menipis setelah insiden di Sepang. JIBI/Rtr

Peluang Valentino Rossi menjadi juara dunia Moto GP kini menipis setelah insiden di Sepang. JIBI/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya