SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembunuhan (Detik.com/Thinkstock)

Solopos.com, REMBANG -- Aparat Kepolisian Resor (Polres) Rembang terus menyelidiki motif pembunuhan empat orang yang masih satu keluarga di Padepokan Seni Ongko Joyo, Desa Turusgeda, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (3/2/2021) malam.

Hal itu dikarenakan polisi belum menemukan barang berharga milik korban yang hilang. Ada kemungkinan, latar belakang pembunuhan empat orang sekeluarga tersebut adalah dendam pribadi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Rembang, AKBP Kurniawan Tandi Rongre, mengatakan ada saksi yang memergoki sepeda motor di depan rumah korban sebelum kejadian.

"Informasi terbaru, dua buah HP [handphone] milik pasangan suami istri yang terbunuh, Anom Subekti dan Tri Purwati, ikut dibawa pelaku. Muncul dugaan itu dilakukan pelaku untuk menghilangkan jejak komunikasi korban dengan pelaku," tutur Kapolres Rembang dalam keterangan resminya, Jumat (5/2/2021).

Baca Juga: Dianggap Mengganggu, Akses Media Sosial Di Myanmar Diblokir Pemerintah Militer

Sepeda Motor Terparkir

Sementara itu, Sugiyono, 20, pria yang ikut membantu Anom Subekti dalam bisnis gamelan mengaku pada Rabu malam sebelum kejadian sekitar pukul 23.00 WIB sempat melihat ada sepeda motor terparkir di depan rumah korban.

“Saya mengira motor tersebut milik tukang pijat, karena kebiasaan Anom Subekti sering mengundang tukang pijat. Saya tak menaruh rasa curiga sama sekali,” katanya.

Pembunuhan sadis ini dialami empat orang yang masih satu keluarga di Desa Turusgede, Rembang. Keempat korban itu yakni seniman sekaligus tokoh masyarakat Rembang, Anom Subekti, 65, isterinya, Tri Purwati, 50, anak Al Fitri Saiditina, 12, dan cuc Galih Lintang Laras Kinanti, 11.

Baca Juga: Jelang Jateng Di Rumah Saja, Pasar Dan Bakul Sayur Keliling Di Soloraya Diserbu Pembeli

Lokasi pembunuhan itu sekitar 0,5 kilometer sebelah selatan Mapolres Rembang. Mayat empat korban itu ditemukan pembantu korban, Kamis (4/2/2021) pagi.

Pembantu korban datang ke rumah tersebut untuk memasak. Namun, ia sangat terkejut ketika melihat penghuni rumah tergeletak di dalam kamar.

Posisi istri di kamar yang berlainan dengan korban Anom Subekti dengan anak dan cucunya. Pembantu korban kemudian memberitahukan warga lain dan Ketua RT setempat. Setelah itu diteruskan kepada aparat kepolisian.

Sementara, Kapolres Rembang menyimpulkan bahwa empat korban tewas setelah dianiaya dan dipukul dengan benda tumpul. “Rata-rata mereka menderita luka lebam di bagian kepala,” kata Kapolres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya