SOLOPOS.COM - Permen Rainbow, Station Rasa (Youtube.com/Markaz Syariah)

Most Popular Youtube menampilkan rekaman video penemuan plesetan asma Allah.

Solopos.com, SOLOMost Popular Youtube kali ini menampilkan rekaman  video investigasi dugaan pelecehan nama Tuhan di bungkus permen Rainbow.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Sebagaimana informasi yang ada pada keterangan pengunggah rekaman video klip berjudul Permen Rainbow Penghina Allah ! YAOWO = YA ALLAH, Markaz Syariah, permen Rainbow diproduksi PT Ultra Prima Abadi. Produsen permen tersebut beralamat di Jalan Raya Panjang Jiwo 48-50, Panjang Jiwo, Surabaya 60299 Jawa Timur.

Tampak dalam salah satu bungkus permen Rainbow, ungkapan “Ya Allah” diplesetkan menjadi “Yaawoh” dalam kamus gaul. Selain itu, ada pula istilah dalam agama Islam “Suudzon” yang artinya berburuk sangka, diplesetkan menjadi “Sujon”.

Terkait dengan dugaan penghinaan nama Tuhan tersebut, pihak merek Station Rasa yang menaungi produksi permen Rainbow menulis pernyataan permohonan maaf.

“Menanggapi unggahan yang beredar di social media terkait kemasan permen Rainbow yang mencantumkan berbagai kata gaul, dimana salah satunya adalah kata Yaowo, dengan ini Permen Rainbow: 1. Mengucapkan terima kasih atas semua masukan yang diterima dan mohon maaf yang sebesar-besarnya bila tanpa sengaja telah menyinggung beberapa pihak 2. Permen Rainbow tidak bermaksud menyinggung pihak manapun terkait dengan pencantuman berbagai kata gaul tersebut,” tulis akun Station Rasa, sebagaimana Solopos.com kutip dari situs Youtube, Sabtu (24/10/2015).

“Terkait dengan 2 poin di atas, Permen Rainbow akan segera: 1. Menghentikan produksi 2. Menarik stock yang ada di pasar dan memusnahkannya,” tulis akun Station Rasa.

Sementara itu, beberapa pengakses Internet (netizen) mengungkapkan cibiran kepada pihak produksi permen Rainbow. [Baca juga: Geger Sandal Glacio Berlafal Allah]

“Kampungan lu, becanda pake nama Tuhan. Yg becanda juga gak jelas orangnya, iya dijadiin buat dagang laku. Perusahaan besar berbagai macam otak di dalemnya dapet kesimpulan begini,” tulis akun Septiana Praditama.

“Duhhh! Ini pasti terinspirasi anak ababil bodo jaman sekarang di sosmed yang bilang yaowo, yauwoh, yaawoh, dsb. Miris,” timpal akun Firstyan Kinandana.

Namun, ada pula  netizen yang berpendapat sejumlah orang yang mencibir tersebut adalah orang munafik. “Pada munafik, padahal kesehariannya klo ngomong jg yaowoh,” tulis Cah Ndeso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya