SOLOPOS.COM - (Akun Youtube Visit Jateng)

Solopos.com, MAGELANG — Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinoeng Nugroho Rachmad, mengajak semua elemen masyarakat, terutama pelaku wisata di Jawa Tengah untuk optimis bisa melewati masa pandemi Covid-19.

Saat membuka Moro Borobudur 2021 Festival Seni Musikal Kontemporer di Balkondes, Ngadiharjo, Magelang, yang disiarkan livestreaming di akun Youtube Visit Jawa Tengah, Sabtu (30/10/2021) malam, Sinoeng mengapresiasi kerja keras panitia dalam menyiapkan pentas seni di tengah pandemi Covid-19.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Baca Juga: Lari Keliling Borobudur 30 Putaran, Pecahkan Rekor Dunia Solo Marathon

“Pariwisata terpuruk, terluka bahkan kewer-kewer, iya [betul]. Tapi ora sambat, melainkan tetap semangat. Setiap zaman punya tantangan dan sejarah yang tak pantas untuk dibanding-bandingkan,” ujar Sinoeng pada kesempatan itu.

Menurutnya, pandemi Covid-19 merupakan salah satu tantangan zaman yang harus dihadapi dengan semangat. “Hanya orang-orang yang bersemangat yang pantas bahagia. Tibo ora popo, tangi maneh. Sedih dan gembira itu hanya sementara. Yang tidak sementara itu rasa syukur dan semangat. Dalam kitab suci, kita sudah diingatkan, di balik kesulitan pasti ada kemudahan,” jelasnya.

Kepada semua peserta Festival Seni Musikal Kontemporer, Sinoeng berharap mereka menjawab keraguan banyak pihak dengan terus karya. “Terima kasih kepada panitia karena sudah memberi kesempatan kepada anak-anak muda untuk berkarya. Ini membuktikan mereka bukan kaum rebahan. Mereka tetap menampilkan karya sebagai jawaban atas keraguan,” papar Sinoeng.

Baca Juga: Sejumlah Event Besar bakal Digelar di Borobudur, Vaksinasi Dipercepat

Ketua Forum Rembuk Klaster Pariwisata Borobudur, Kirno Prasojo, mengatakan kegiatan itu sengaja melibatkan seniman milenial. Baik penyanyi maupun penari rata-rata masih berusia remaja. Menurutnya, hal itu selaras dengan upaya memajukan pariwisata di Candi Borobudur yang mengusung konsep pelestarian.

“Tujuan diadakan event ini ialah kita ingin membuktikan kepada dunia bahwa pariwisata tetap bisa bergeliat, event [pertunjukan] tetap bisa bergeliat. Pandemi tidak menenggelamkan pariwisata di Borobudur. Walau ada pembatasan kegiatan dan aturan-aturan, itu tidak membuat kita patah semangat,” ucapnya.

Moro Borobudur 2021 Festival Seni Musikal Kontemporer melibatkan seluruh pelaku wisata seperti VW tour, komunitas sepeda onthel, andong, pengrajin batik, peramu kopi, pengrajin tembikar, pengelola hotel, restoran dan lain-lain. Sejumlah seniman lukis, penari, penyanyi, musisi lokal dan lain-lain dilibatkan dalam kegiatan ini. Kegiatan ini dimeriahkan oleh Ndarboy Genk, Owah Gerr Band, kesenian topeng ireng, dan Whawin Lawra.

Baca Juga: Sertifikat CHSE dan Penerapannya dalam Industri Pariwisata Jateng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya