SLEMAN—Permintaan Kartu Kuning (AK/1) di wilayah Sleman usai Lebaran ini menurun. Salah satu penyebabnya adalah adanya moratorium Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Pemerintah Pusat yang sampai sekarang belum jelas.
Kepala Bidang Tenaga Kerja Disnakersos Sleman, Sutiasih mengatakan, penurunan terlihat sejak pertama kali masuk kerja. “Jumlah pemohon mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, ini bisa dikarenakan moratorium [PNS] yang dikeluarkan pemerintah pusat,” katanya, Jumat (9/9).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Menurut dia, biasanya setelah Lebaran permintaan Kartu Kuning selalu ramai. Sejak dibuka tanggal 5 September, dalam sehari rata-rata hanya 25 pemohon.
Penurunan cukup signifikan jika dibandingkan dengan data tahun lalu. Tahun lalu pencari kerja yang membuat Kartu Kuning dalam setahun mencapai 11.995 pemohon. Jika dirata-rata maka per harinya ada 50 pemohon. “Sedangkan di tahun ini, jika dirata-rata perharinya pemohon kartu kuning hanya ada sekitar dua puluhan orang,” imbuh Sutiasih.
Pemohon kartu kuning di Sleman tahun ini lebih banyak dari lulusan SMK. Hal ini sesuai dengan kompetensi mereka yang siap kerja. “Batam masih menjadi tempat favorit lulusan SMK, untuk luar negeri tetap Malaysia menjadi pilihan,” jelasnya.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)
Foto Ilustrasi