SOLOPOS.COM - Ilustrasi Puskesmas (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Tenaga kesehatan di puskesmas di Kota Solo terpaksa kerja dobel lantaran jumlah personel kesehatan minim. Saat ini, Pemkot Solo masih kekurangan 446 tenaga kesehatan. 

Kepala Bidang (Kabid) Upaya Kesehatan DKK, Setyowati, ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (5/11/2014), menyebutkan berdasarkan analisis beban kerja (ABK), pos tenaga kesehatan yang masih kurang di antaranya seperti keperawatan, dokter umum, bidan dan administrasi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia mengatakan keberadaan petugas dioptimalkan mengingat postur jumlah pegawai yang minim. “Selama ini perawat di puskesmas tugasnya dobel pekerjaan. Mereka nyambi administrasi dan bendahara. Padahal mereka harus standby,” kata dia.

Lebih lanjut dia mengatakan untuk tenaga keperawatan masih kekurangan 62 orang, bidan kurang 46 orang. Sementara jumlah dokter ideal kebutuhannya 96 orang, sekarang hanya 27 orang dan masih kurang 69 orang.

Dikatakannya, satu dokter semestinya maksimal hanya melayani 30 pasien satu hari. Namun yang terjadi di Kota Solo, dokter di Puskesmas harus melayani dua kali lipat dari jumlah ideal pasien yang dilayani.

Dia mengatakan hanya mengandalkan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) baru sesuai kuota yang diterima dari Pemerintah Pusat.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan akan mengajukan kebutuhan formasi tenaga kesehatan ke Pemerintah Pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya