Solopos.com, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan membuka kran mutasi pegawai negeri sipil (PNS) dari luar daerah masuk ke Solo. Langkah ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan PNS Solo yang masih kekurangan 1.200 orang.
Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, ketika dijumpai Promosi
Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Kalau mau dimoratorium ya tidak masalah. Kita buka saja mutasi PNS dari luar daerah. Silahkan kalau mau ke Solo,” ujar Rudy.
Rudy mengatakan tidak mempersulit PNS luar daerah yang ingin mutasi ke Kota Solo. Intinya, Rudy menambahkan PNS yang masuk memang benar-benar dibutuhkan karena masih kekurangan, seperti tenaga guru SD, perawat dan akuntansi. “Yang masuk sini [mutasi] semuanya saya jadikan staf dulu. Meski di tempat sebelumnya PNS itu punya jabatan,” terangnya. Rudy mengatakan selain membuka kran mutasi, pihaknya juga akan melakukan efisiensi di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) jika moratorium PNS benar dilaksanakan. Rudy mengatakan akan mengefektifkan PNS yang ada. Rudy menjamin moratorium tidak akan memengaruhi kerja pelayanan terhadap masyarakat. “Kurangnya 1.200-an pegawai tapi masih mampu lah. Kita efektifkan yang ada,” imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk moratorium PNS hingga lima tahun kedepan. Untuk menyiasati kekurangan pegawai, lanjut dia, Pemprov bakal meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam menunjang beban kerja keseharian.