SOLOPOS.COM - Desain flyover Manahan. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Moratorium atau penghentian semua proyek infrastruktur layang (elevated) oleh Kementerian PUPR takkan memengaruhi proyek flyover Manahan Solo.

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memastikan proyek pembangunan flyover (jalan layang) Manahan jalan terus. Proyek tersebut tak terpengaruh moratorium yang diberlakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terhadap seluruh proyek elevated atau layang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menghentikan semua proyek pembangunan jalan tol dan jembatan panjang di Indonesia. Penghentian ini dilakukan terkait ambruknya Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di kawasan Jakasampurna, Bekasi, hingga menyebabkan tujuh pekerja kritis.

Proyek dihentikan sementara sambil menunggu audit oleh Komite Keselamatan Konstruksi. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Hari Prihatno mengatakan kebijakan Kementerian PUPR hanya berlaku bagi pembangunan yang sudah berjalan. Sedangkan flyover Manahan baru dikerjakan pertengahan Maret nanti.

"Moratorium itu kan buat proyek yang sudah berjalan sedangkan flyover Manahan dimulai saja belum. Masak ya dihentikan? Kebijakan itu diambil karena ada korban sehingga perlu dilakukan audit dulu. Jadi tidak ada pengaruh kalau di pembangunan flyover di Solo," kata Hari ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Kamis (22/2/2018).

Baca:

Pemkot Solo kini mulai menyusun skenario simulasi rekayasa lalu lintas menyusul sudah adanya kepastian pembangunan jalan layang Manahan dari kontraktor pelaksana. Terdapat sejumlah opsi yang tengah dikaji sebelum simulasi digelar.

Salah satunya penyelenggaraan simulasi sekitar tiga hari, agar masyarakat lebih mudah beradaptasi. “Kalau dulu saat simulasi pertama digelar pada Oktober 2017 hanya berlangsung sehari. Jadi masyarakat belum paham benar dengan rute pengalihan arus," katanya.

Tak hanya penambahan waktu simulasi, Pemkot Solo juga berencana menggeser jam sibuk guna mengurai kepadatan arus lalu lintas. Upayanya mengubah jam berangkat siswa sekolah maupun jam masuk kantor. Hal ini bertujuan mengurangi penumpukan kendaraan. “Kami baru mau merapatkan opsi ini dengan instansi terkait."

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo memastikan tidak ada proyek Kementerian PUPR di Kota Bengawan yang dihentikan termasuk kategori elevated (layang) seperti yang dikatakan Menteri PUPR beberapa waktu lalu. Saat ini hanya flyover Manahan dan Purwosari yang masuk kategori tersebut.

Proyek Kementerian PUPR lainnya yang kini juga dikerjakan adalah Jembatan Tirtonadi, penataan kawasan pemukiman kumuh, serta proyek penanganan banjir di Kota Solo seperti pembangunan parapet bantaran Sungai Bengawan Solo, pembangunan bendung karet Tirtonadi. “Solo aman, tidak ada yang disetop,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya