SOLOPOS.COM - Sukarelawan dan warga sekitar bersama pengelola Grojogan Sewu dan BKSDA memberi makan monyet di area wisata Grojogan Sewu. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pandemi Covid-19 dan kebijakan pemerintah melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) selama beberapa waktu terakhir juga berdampak pada pasokan makanan untuk monyet di kawasan wisata air Grojogan Sewu di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Selama PPKM darurat hingga berubah menjadi leveling seperti sekarang, pemerintah memutuskan objek wisata tutup. Praktis, kondisi itu membuat kawanan monyet kehilangan “sumber makanan” dari pengunjung objek wisata Grojogan Sewu maupun pedagang yang berjualan di sekitar kawasan wisata itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kondisi itu membuat trenyuh masyarakat Tawangmangu dan donatur lain. Camat Tawangmangu, Agus Dwitanto, menyampaikan kegiatan memberi makan monyet di lokasi wisata air Grojogan Sewu sudah terjadwal.

Baca juga: Tuntut Pesangon, Puluhan Pensiunan PTPN IX Demo di PG Tasikmadu Karanganyar

Bahkan, beberapa donatur berinisiatif meminta jadwal memberi makan kawanan monyet Tawangmangu.

“Memberi makan monyet yang di Grojogan Sewu itu sudah berjalan baik. Sudah terjadwal dari Senin kembali ke Senin. Itu bentuk kepedulian masyarakat Tawangmangu dan sekitarnya. Makanannya buah, ketela, sayur, dan lain-lain. Aktivitas setiap jam 08.00 WIB atau jam 09.00 WIB,” kata Agus saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (9/9/2021).

Monyet Tak Berkeliaran ke Permukiman

Agus menyebut orang-orang baik yang menyisihkan makanan untuk kawanan monyet itu warga Tawangmangu, pedagang, paguyuban pedagang, paguyuban petani, dan lain-lain. Mereka berasal dari berbagai kalangan.

Kegiatan menyediakan makanan bagi kawanan monyet Tawangmangu itu sekaligus mengantisipasi monyet turun ke permukiman karena kehabisan makanan.

“Yang jelas untuk stok makanan terjaga. Selama ini tidak ada monyet berkeliaran ke rumah warga. Hanya di sekitar parkiran Grojogan Sewu. Mereka datang kalau dipanggil pawang. Donatur-donatur itu memberi makan di depan pintu loket utama Grojogan Sewu,” tutur dia.

Baca juga: Polres Karanganyar Batasi Mobilitas Kendaraan Menuju Tawangmangu, Sejumlah Lokasi Dijaga Petugas

Solopos.com mendapatkan informasi bahwa PT Duta Indonesia Djaya selaku pengelola Grojogan Sewu dan BKSDA rutin memberikan pakan untuk monyet ekor panjang di Taman Wisata Air Grojogan Sewu. Selain itu, warga setempat, sukarelawan dari berbagai komunitas, Lazis NU Tawangmangu, dan lain-lain juga memberikan donasi sesuai kemampuan.

Pada pertengahan Juli lalu, Lazis NU Tawangmangu mendapatkan jadwal memberi pakan monyet.

“Kami memberi makan sesuai jadwal. Kalau tidak dijadwalkan makanan akan menumpuk. Dijadwalkan pun makanan yang dikirim sukarelawan lebih dari cukup untuk sehari. Kami berpartisipasi dengan pihak pengelola dan BKSDA memberikan makan monyet ekor panjang,” ujar salah satu donatur dari Lazis NU Tawangmangu, Widodo.

Jadwal Pemberian Pakan

Widodo mengungkapkan monyet Tawangmangu doyan makanan apa pun, kecuali nasi, daging, dan lainnya. Monyet-monyet itu hanya makan umbi-umbian, buah, dan sayur.

“Kami memberikan bantuan dalam bentuk ketela, pisang, semangka, jeruk. Pisang dua karung, ketela satu karung besar, jeruk dua plastik besar. Kami berikan jam 08.30 WIB hingga 10.00 WIB. Jadwal bergantian dengan teman lain selepas zuhur. Sehari makan dua kali,” tutur dia.

Baca juga: Tabrak Mobil di Solo, Warga Colomadu Ini Ternyata Bawa Sabu-Sabu di Celana Dalam

Widodo menjelaskan monyet di Tawangmangu terbagi menjadi sejumlah kelompok. Monyet-monyet itu makan sesuai kelompok dan teratur. Dia menceritakan tantangan memberi makan kawanan monyet liar.

“Pemberian makan monyet di satu tempat di pintu satu Grojogan Sewu supaya sisa makanan tidak berserakan dimana-mana. Kami pelajari monyet Grojogan Sewu makan secara bergiliran. Kadang buah yang kami bawa itu sudah diserobot duluan sebelum diberikan. Ini empati manusia terhadap binatang,” ungkapnya.

Widodo menjelaskan Lazis NU berpartisipasi pada kegiatan sosial tersebut sudah sesuai aturan. Monyet-monyet di Tawangmangu, menurut dia, memiliki ketergantungan terhadap pengunjung untuk mendapatkan makanan.

Maka dari itu, partisipasi masyarakat memberikan makanan kepada monyet Tawangmangu sehingga monyet di Grojogan Sewu tetap terurus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya