SOLOPOS.COM - Petani di Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Suradi, 50, saat membenahi jaring di ladangnya, Selasa (20/9/2022). Ia mengatakan monyet yang menyerang tanaman petani datang bergerombol. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Para petani di Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali memasang jaring untuk melindungi tanaman yang mereka pelihara.

Tak hanya itu, mereka juga berjaga untuk menakut-nakuti gerombolan monyet.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu petani, Yono, 43, mengatakan monyet yang datang untuk mencari makan di ladang petani bergerombol dan berjumlah ratusan.

“Ada banyak di sini monyet-monyet menyerbu begitu cari makanan. Yang diserang buah dan sayuran,” cerita dia saat berbincang dengan Solopos.com di ladangnya, Selasa (20/9/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengatakan monyet-monyet turun dari area Gunung Merapi. Untuk jam turun, Yono mengatakan tak dapat diprediksi. Namun, ia pernah melihat monyet turun ketika pagi dan siang hari.

Yono mengatakan saat monyet-monyet turun, maka mereka akan mencari makan dan merusak tanaman.

“Ini mengkhawatirkan petani karena bisa merugikan. Kadang brokoli baru mau tumbuh sudah dimakan, kan resah petani,” jelasnya.

Ia menceritakan monyet-monyet yang turun gunung dulu pernah diburu. Namun, sekarang perburuan monyet tidak diperbolehkan karena monyet termasuk satwa yang dilindungi.

“Jadi ya kami biarkan saja. Kalau diburu juga nanti [monyetnya] ngamuk malah nyerang,” ungkapnya.

Yono pun mengungkapkan petani mengantisipasi serangan monyet dengan memasang jaring dan juga berjaga sambil membawa pistol tembak.

Ia mengatakan senjata tersebut tidak digunakan untuk menembak monyet, akan tetapi hanya digunakan untuk menakut-nakuti monyet.

“Dia lihat kami sudah bawa tembak gitu saja sudah takut,” kata dia.

Sementara petani lain, Suradi, 50, mengatakan penggunaan jaring digunakan untuk mencegah monyet masuk ke ladangnya. Ia mengatakan fungsi jaring sebagai pagar.

“Monyet ini memang meresahkan. Makan brokoli, tomat, dan cabai milik saya. Jadi tanamannya dirusak begitu. Kalau datang bergerombol,” cerita Suradi.

Selain memberikan jaring, Suradi juga menjaga ladangnya mulai pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Ia mengatakan monyet yang turun gunung tidak pernah melukai warga karena jinak. Namun, hanya mencari makanan di ladang petani.

“Kalau warga di sini takut sih enggak, cuma ya merugi karena panennya berkurang karena dimakan monyet,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya