SOLOPOS.COM - Desain Monumen Reog Ponorogo. (Istimewa)

Solopos.com, PONOROGO — Pemerintah Kabupaten Ponorogo bakal membangun Monumen Reog. Bangunan yang digadang-gadang memiliki ketinggian 126 meter dan bakal mengalahkan ketinggian patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali itu akan dibangun di Kecamatan Sampung.

Monumen Reog Ponorogo (MRP) bakal dibangun di perbukitan gamping yang ada di Kecamatan Sampung, Ponorogo. Tempat tersebut sebelumnya merupakan daerah tambang gamping atau batu kapur. Pengelolaan pertambangan batu gamping itu dikelola Perusahaan Daerah (PD) Sari Gunung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sampung merupakan kecamatan paling barat yang ada di Ponorogo. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Sedangkan di sisi utara, kecamatan ini berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Magetan.

Sampung merupakan tempat kelahiran Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. Monumen Reog ini merupakan gagasan Sugiri saat terpilih menjadi Bupati Ponorogo.

Baca Juga: Menang Sayembara Desain Monumen Reog Ponorogo, Tim dari Bali dapat Rp100 Juta

Rencananya di kawasan Monumen Reog tersebut nantinya juga dibangun museum peradaban. Museum ini berisi tentang sejarah peradaban Ponorogo seperti sejarah reog, Tegalsari, dan lainnya.

Dikutip dari ponorogo.go.id, Pemkab Ponorogo akan menyiapkan anggaran senilai Rp90 miliar dengan waktu pengerjaan selama tiga tahun untuk mewujudkan monumen dan museum lengkap dengan pernak-perniknya di bukit kapur Sampung itu.

Dalam pembangunan MRP itu, Pemkab Ponorogo juga telah menggelar sayembara desain MRP. Dari sayembara itu terpilih rancangan desain yang dianggap terbaik yaitu desain tim dari Bali dengan mengangkat judul Taman Ragam Selaras.

Baca Juga: Misi Kebudayaan, Reog Ponorogo Sukses Pukau Penonton di Empat Negara Eropa

Dalam dokumen yang diterima Solopos.com, karya Taman Ragam Selaras ini memperlihatkan desain monumen reog itu terdapat patung reog ketika sedang menari. Gerakan tari ini dicapture pada patung dengan membuat struktur dasar patung berkelok, menekuk ke belakang di bagian atas, dan menekuk ke depan di bagian bawah (seolah membentuk huruf S). Dengan ini, patung menjadi lebih dinamis dan tetap memenuhi persyaratan ukuran dan kekuatan struktur yang telah ditentukan.
Patung ini sepenuhnya menggunakan struktur baja dengan penutup tembaga. Sedangkan podium difungsikan sebagai lobby, museum, wisma seniman, dek observasi.

Tampilan fasad podium ini dibuat agar menampilkan kesan kokoh, namun tidak kaku. Fasad menggunakan material beton dengan perpaduan elemen kaca pada area yang merupakan wisma seniman dan pada bagian atas pintu masuk terdapat green roof yang dapat diakses melalui lantai-lantai tertentu sebagai dek observasi dan ruang komunal.

Baca Juga: Bentrokan Antar Perguruan Silat di Kediri, 15 Pesilat Ditetapkan Jadi Tersangka

Fasade podium dan patung dirancang agar menampilkan kesan yang timeless. Dengan perpaduan unsur horizontal dan vertikal yang harmonis dengan beberapa aksen untuk memberikan local point yang menarik.

Dalam desain ini, MRP akan dirancang dengan konsep bangunan mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur vernakular khususnya Jawa yang diterjemahkan ke dalam tata bangunan yang tidak masif, tersebar tapi tertata, memiliki atap dengan overstek lebar, adanya ruang seni dengan bukaan untuk ventilasi silang dan pencahayaan alami yang optimal.

Untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati, kawasan ini dilengkapi dengan bioswale yang berfungsi sebagai daerah resapan air hujan. Hal ini akan mengembalikan fungsi kawasan sebagai kawasan lindung dan kawasan konservasi air.

Untuk mewujudkan kawasan ini tentu dibutuhkan waktu yang panjang dan biaya yang tidak sedikit. Sehingga pembangunan monumen ini dilakukan bertahap. Terdapat empat tahapan pembangunan berdasarkan pertimbangan skala prioritas untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya