SOLOPOS.COM - Rest area Monte De Karlo Sijaran, Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, Jumat (12/11/2021) malam. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Lahan kas desa tak produktif disulap pemerintah Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, menjadi kawasan rest area bernama Monte De Karlo Sijaran. Rest area itu diresmikan pada Jumat (12/11/2021) malam dan kini resmi beroperasi saban hari.

Nama Monte De Karlo sekilas seperti nama ibukota Monaco, Monte Carlo di benua Eropa salah satunya dikenal sebagai sirkuit balap mobil di jalanan kota. Namun, nama Monte De Karlo di Desa Karanglo merupakan akronim dari Monumen Terpadu Desa Karanglo. Sementara, nama Sijaran memiliki keterkaitan sejarah pada masa kolonial Belanda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Karanglo, Kosmas Widodo, mengatakan pada zaman kolonial, kawasan yang kini menjadi rest area tersebut kerap menjadi tempat pemberhentian dan beristirahat kompeni. Di tempat itu, kuda-kuda para kompeni dijerat.

Baca Juga: Monte De Karlo Sijaran, Rest Area Baru di Klaten Selatan

Lokasinya menjadi tempat pemberhentian lantaran berdekatan dengan aliran sungai yang hingga kini masih aktif. “Sejak dulu tempat ini lebih dikenal dengan nama Sijaran karena memang sejarah pada masa lalu tempat ini menjadi pemberhentian kompeni,” kata Kosmas saat ditemui wartawan seusai peresmian.

Sementara, nama Monte De Karlo disematkan warga dan pemerintah desa setelah tempat itu dikembangkan menjadi rest area. Sesuai kepanjangan namanya, rest area Monte De Karlo Sijaran bakal menjadi monumen perkembangan Desa Karanglo.

Di tempat tersebut ada tujuh gazebo dengan masing-masing gazebo bakal diberi nama kepala desa yang pernah menjabat di Desa Karanglo.

Baca Juga: Lokasi Truk Terbang di Kuncen Klaten Black Spot Jalan Solo-Jogja

Kosmas mengatakan pengembangan Monte De Karlo Sijaran yang dikelola BUM Desa Ngudi Makmur tak hanya menjadi rest area. Rencananya, kawasan tersebut bakal dilengkapi taman bermain anak, musala, serta panggung musik.

“Rencananya juga akan dibangun kolam renang dan pemancingan di sebelah selatan. Untuk masalah lahan yang belum termanfaatkan masih sangat luas,” jelas Kosmas.

Direktur BUM Desa Ngudi Makmur, Midodo, juga menjelaskan sebelumnya kawasan rest area Monte De Karlo dikenal warga setempat dengan nama Sijaran. Nama itu tak lain sejarah tempat tersebut kerap digunakan sebagai tempat parkir kuda atau jaran kompeni pada masa kolonial Belanda. “Pada lahan sisi atas itu kerap digunakan untuk lalu lintas kereta kuda,” jelas dia.

Baca Juga: Ngeri! Truk Terbang Lompati Median Jalan Solo-Jogja, Pengemudi Terjepit

Midodo menuturkan selain pengembangan fisik rest area, ada rencana mengembangkan wisata industri. Rencananya, pengunjung yang berminat bakal diajak mengelilingi sejumlah sentra industri rumahan kemoceng yang banyak ditemui di Desa Karanglo.

Untuk pengembangan itu, BUM desa berencana menggandeng komunitas sepeda onthel yang sejak lama dibentuk warga desa setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya