SOLOPOS.COM - Monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka, Bekasi, Jawa Barat. Monorel ini termasuk yang diajukan untuk mewujudkan proyek pembangunan monorel di Jakarta. (http://www.dakta.com/wp-content/uploads/2013/01/Alat-Transportasi-di-Produksi-di-Bekasi.jpg)

Monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka, Bekasi, Jawa Barat. Monorel ini termasuk yang diajukan untuk mewujudkan proyek pembangunan monorel di Jakarta. (http://www.dakta.com/wp-content/uploads/2013/01/Alat-Transportasi-di-Produksi-di-Bekasi.jpg)

JAKARTA – Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono akan melakukan uji coba monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka langsung di pabriknya di Bekasi hari ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rencananya acara uji coba juga dihadiri Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan, pp sejumlah pengamat transportasi yakni Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit, Ketua Forum Perkeretaapian MTI Djoko Setijowarno, Darmaningtias dari Intrans, dan Chairman Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) Aditya Dwi Laksana.

Djoko mengatakan diharapkan monorel buatan lokal ini bisa digunakan untuk proyek pembangunan monorel Jakarta yang ditarget sudah beroperasi dalam 2 tahun ke depan. “Masih ada 2 tahun, ada waktu untuk uji coba sehingga nanti bila dioperasikan bisa andal,” kata Djoko. Menurutnya, kalau melihat demand (permintaan) tidak ada masalah. Yang penting juga Pemerintah Provinsi DkI yang akan mengoperasikan monorel harus cermat. “Jadi perlu berhati-hati sebelum kontrak pengerjaan,” kata Djoko.

Pernyataan Djoko ini seiring pengalaman soal kereta KRDI. “Monorel made in (buatan) Cibitung Bekasi. Railbus dan KRDI made in INKA, tetapi mogok melulu,” tutur Djoko. Proyek pembangunan monorel Jakarta tengah digagas oleh konsorsium BUMN yang terdiri dari empat perusahaan pelat merah, yakni PT Adhi Karya Tbk (koordinator), PT Jasa Marga, PT INTI, LEN dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswodarmawan sebelumnya mengatakan proyek monorel ditarget bisa selesai dalam 2 tahun kedepan asal ada dukungan pemerintah untuk pembangunan proyek monorel khususnya adanya perpres untuk penugasan kepada konsorsium BUMN. Selain itu, pemerintah juga diharapkan menyediakan lahan berikut hak guna bangunan untuk stasiun cawang, pembebasan semua pajak dan biaya retribusi terkait dengan pembangunan dan investasi monorel jalur ini.

Dengan adanya monorel, imbuhnya, akan terjadi penghematan BBM dari perpindahan moda. Yakni ada perpindahan dari 57.300 mobil, sehingga bisa menghemat 573.000 liter BBM/hari dengan asumsi satu mobil mengkonsumsi 10 liter BBM per hari. “Dengan mampu menghemat BBM 573.000 liter perhari, berarti dapat menghemat biaya Rp5 miliar per hari atau Rp1,5 triliun per tahun,” kata Kiswodarmawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya