JAKARTA— Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono menjelaskan pihak konsorsium perlu memperhatikan integrasi dan keterjangkauan masyarakat dalam pembangunan monorel.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“BUMN konsorsium perlu memperhatikan 4K yaitu keterpaduan, keterjangkauan, kecepatan konstruksi dan kesinambungan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (7/2/2013).
Bambang menjelaskan konsorsium pembangunan monorel harus memperhatikan resiko finansial pembangunan monorel.
Dia mengungkapkan pembangunan monorel harus terintegarsi dengan moda transportasi lain dan sesuai dengan masterplan pembangunan moda transportasi.
Menurutnya, jika harga tiket monorel terjangkau maka akan mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal.
Dia menambahkan pihak konsorsium juga perlu memperhatikan rencana tata ruang dan tata wilayah pembangunan monorel sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
Deputi Bappenas bidang sarana dan prasarana Edi Priyatna menjelaskan pihak BUMN konsorsium perlu memperbesar konsorisium BUMN monorel karena pembiayaan monorel tidak menggunakan skema kerja sama pemerintah swasta.
Dia juga meminta waktu pembangunan yang diusulkan oleh konsorsium selama tiga tahun harus dipersingkat menjadi satu tahun.