SOLOPOS.COM - Kegiatan tim 192 KKN UNS.

Solopos.com, KARANGANYAR — Tim 192 Kuliah Kerja Nyata atau KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) yang bertugas di Dusun Tundungan, Desa Sroyo, Kecamatan Jateng, Karanganyar, Jawa Tengah mengangkat isu lingkungan sebagai topik pengabdian inti.

Topik ini didasarkan pada keadaan lingkungan di Dusun Tundungan, Desa Sroyo, Karanganyar yang mengeluhkan penumpukan masalah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kemudian sebagai edukasi masa pandemi, tim 192 KKN UNS juga memberikan alternatif untuk masyarakat dalam bercocok tanam selama di rumah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Memang masalah sampah sangat krusial di mana-mana, Mbak,” ujar salah satu Ketua RT Dusun Tundungan.

Tim 192 KKN UNS beranggotakan Annisa Jzira Marsithoh (Pendidikan Teknik Bangunan), ‘Azizah Nur Zahra (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Bagus Permono (Pendidikan Bimbingan dan Konseling), Farhan Ardhitya (Agroteknologi), Ita Nugrahini (Pendidikan Administrasi Perkantoran).

Baca Juga: Candi Ceto dan Candi Sukuh di Karanganyar Masih Tutup

Kemudian Laila Wakhidatus Sholikhah (Pendidikan Akuntansi), Rima Cantika Cahyaningrum (Ilmu Hukum), Rodiyah Kusudiyati Yuliani (Seni Rupa Murni), Yasinta Nur Annisa (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Virginia Viona Verariza (Ilmu Hukum).

Sampah memang menjadi masalah klasik di Indonesia. Pernyataan tersebut dapat diperkuat dengan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2019 yang menyatakan bahwa sampah di Indonesai akan mencapai 68 juta ton.

Mirisnya masalah sampah di Indonesia dan khususnya di Tundungan menggerakkan tim 192 KKN UNS untuk mengupayakan solusi untuk meminimalisasi penumpukan sampah. Solusi ini diangkat sebagai progam kerja utama tim 192 yaitu pemanfaatan komposter aerob dan lubang resapan biopori sebagai upaya pengelolaan sampah rumah tangga.

Metode kompos aerob yaitu metode yang memanfaatkan oksigen dalam proses pengomposan sampah organik, di mana metode ini cocok untuk lahan indoor terlebih lagi untuk di dapur rumah. Metode ini sangat mudah, murah, dan juga tidak membutuhkan kontrol yang terlalu sulit.

Sedangkan lubang resapan biopori yang digagas oleh Dr. Ir. Kamir Raziudin Brata, Msc., salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode untuk mengatasi genangan air.

Baca Juga: Tas Dijambret, Bidan RSUD Karanganyar Nekat Kejar Motor Pelaku

Selain itu, lubang ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat pengomposan sampah organik yang dapat meningkatkan area resapan tanah dan hasil kompos. Menimbun sampah di sini dapat menghidupi hewan di tanah yang mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah.

Pemilihan kedua metode tersebut disesuaikan dengan kondisi lingkungan Dusun Tundungan, di mana tidak semua memiliki lahan tanah yang besar sehingga metode biopori yang hanya memanfaatkan lahan sepuluh sentimeter dengan dalam satu meter menjadi solusi yang tepat.

Sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan sama sekali, dapat memanfaatkan metode kompos aerob yang ramah rumah, dalam artian tidak mengotori rumah dan aman ditempatkan di dalam ruangan.

Sebelum melakukan sosialiasi kepada masyarakat dan melakukan praktek pengomposan, tim 192 KKN UNS melakukan pembuatan komposter aerob dan biopori yang dilakukan pada Kamis (19/8/2021) dan Sabtu (21/8/2021).

Komposter aerob memanfaatkan ember bekas yang dilubangi dan ditambah kran, menambahkan pipa yang sudah dilubangi sebagai area keluar masuk oksigen dan juga penambahan media saring sebagai pemisah panen kompos padat dan cairnya.

Kemudian untuk komposter biopori hanya perlu pipa setinggi satu meter yang sudah dilubangi dan tutup pipa terkait yang sudah dilubangi juga. Selain komposter, tim 192 menyediakan cairan bioaktivator yang dikemas dalam botol sebagai penunjang masyarakat dalam proses pengomposan di rumah agar prosesnya lebih cepat.

Setelah proses pembuatan komposter selesai, pada Minggu (22/8/2021) pukul 19.30 WIB, tim 192 KKN UNS melakukan sosialisasi terkait isu sampah lingkungan dan tentunya sosialisasi terkait pengomposan sampah rumah tangga.

Sosialisasi ini dihadiri kurang lebih lima belas perwakilan warga tiap RT di Dusun Tundungan. Sosialisasi ini ditutup dengan diskusi dan berjalan dengan lancar berkat antusiasme warga yang ingin ada penyelesaian masalah sampah di lingungan tempat tinggalnya.

Baca Juga: Kering Kerontang, Air di Waduk Lalung Karanganyar Tinggal Segaris

Terkait penambahan edukasi pengelolaan sampah rumah tangga, tim 192 membuat program kerja yaitu praktik pengomposan metode aerob dan biopori. Program ini dilaksanakan pada keesokan harinya. Target utama adalah ibu-ibu PKK yang notabenenya bergelut di dalam dapur pada kesehariannya.

Tim 192 menggandeng perwakilan ibu-ibu tersebut untuk ikut andil dalam praktik secara langsung proses pengomposan. Pemberian sosialisasi materi dari penjelasan hingga praktik secara langsung diharapkan dapat meningkatkan wawasan masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah khususnya sampah rumah tangga dan diharapkan masyarakat mulai melek terkait pemisahan sampah.

Tanam Jahe

Selain program kerja terkait pengomposan, tim 192 juga mengangkat program penunjang sebagai pendorong antusiasme era pandemi dan sebagai upaya peningkatan imun tubuh. Program tersebut adalah edukasi mengenai tanaman obat keluarga.

Tim 192 KKN UNS mengangkat tanaman jahe sebagai bentuk edukasinya. Jahe dipilih karena memiliki banyak manfaat yaitu meningkatkan imun, dan merupakan obat herbal tradisional.



Seperti yang kita ketahui, pandemi seperti ini sangat membutuhkan kepedulian lebih terhadap kesehatan. Program kerja ini dimulai pada Rabu (25/8/2021) dengan melakukan sosialisasi penanaman obat keluarga. Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan karang taruna Dusun Tundungan kurang lebih lima belas orang.

Sosialisasi dengan acara inti pembagian bibit jahe ini berjalan dengan lancar. Warga sangat antusias mengikuti acara itu.

Baca Juga: KKN di Desa Sumberejo Wonogiri, Tim 301 UNS Bikin Pupuk Organik dari Tetes Tebu

Tak hanya itu, pada Kamis (26/8/2021), tim 192 menyediakan lahan penanaman untuk bibit jahe. Kemudian untuk sore harinya pukul 16.00 WIB, tim KKN UNS 192 dan karang taruna Dusun Tundungan melakukan penanaman bersama bibit jahe tersebut dengan tujuan memberikan edukasi dalam bentuk aksi nyata agar pemahaman masyarakat lebih mendalam.

Dengan program kerja ini, diharapkan masyarakat mendapat alternatif bentuk kegiatan positif selama di rumah dan tentunya secara tidak langsung menambah wawasan akan pentingnya kepedulian terhadap imun tubuh salah satunya dengan mengonsumsi jahe.

Bahkan dengan program kerja ini dapat dimanfaatkan sebagai ladang pendapatan ketika panen sudah tiba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya