SOLOPOS.COM - Prabowo Subianto (dua dari kanan) melepas baju kremnya untuk diberikan kepada salah satu jemaah Maiyah Cak Nun, Selasa (27/12/2022) malam lalu. (Youtube CakNun.com)

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto melepas baju dan pecinya yang lantas memberikannya kepada jemaah yang hadir di acara doa bersama Cak Nun & Kiai Kanjeng di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, pada Selasa (27/12/2022).

Momentum Prabowo melepas baju itu diunggah di kanal Youtube CakNun.com, dan dikutip Solopos.com, Jumat (30/12/2022).

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Mengenakan setelan pakaian kesukaannya warna krem, Prabowo hadir ke pengajian rutin Cak Nun di Trowulan.

Menteri Pertahanan mengatakan kehadirannya tersebut atas undangan sang budayawan yang merupakan sahabat lamanya semasa masih aktif di TNI.

“Saya mengucapkan terima kasih sudah diundang ke sini, suatu tempat yang menjadi sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit. Ini luar biasa bagi saya, saya mendapatkan banyak pelajaran tentang hidup di sini. Menurut saya, di sinilah cerminan rakyat yang sesungguhnya, penuh optimisme, penuh kebijaksanaan,” ujar Prabowo menjelang pamit setelah mengikuti acara lebih dari satu jam.

Beranjaknya Prabowo dari lokasi diiringi dengan selawat oleh jemaah Maiyah-nya Cak Nun. Selawat mengalun mengiringi Prabowo yang dikawal ajudannya perlahan turun dari panggung.

Saat itulah jemaah merangsek maju ke arah Prabowo. Prabowo lantas melepas pecinya.

Tahu sang mantan jenderal itu akan memberikan pecinya, jemaah berdesakan mencoba mengajukan diri agar mendapatkan benda itu dari Ketum Partai Gerindra tersebut.

Dengan pandangan mata sekilas Prabowo lantas menyeleksi sembari menunjuk seseorang di tengah kerumunan. Peci pun beralih pemilik.

Ternyata belum selesai. Prabowo lantas melepas kancing baju warna krem yang menjadi baju kebesarannya selama ini.

Menyadari Prabowo akan memberikan bajunya, jemaah Maiyah kian antusias. Mereka merangs’ek maju.

Seperti sebelumnya, Prabowo menyeleksi dengan pandangan kepada orang yang akan diberinya baju.

Mantan menantu Presiden Ke-2 Soeharto itu lantas menunjuk seseorang dan baju krem pun beralih kepemilikan.

“Kita antarkan beliau pulang dengan penuh rasa cinta. Tidak ada kebencian di Maiyah, yang ada rasa cinta dan mengasihi. Siapapun yang datang ke sini kita terima. Hari ini Pak Prabowo, besok mungkin tokoh-tokoh partai yang lain, kita terima. Kita ingin Maiyah menjadi cerminan kedamaian dan keindonesiaan,” ujar Cak Nun di panggung, mengiringi kepergian Prabowo Subianto yang tinggal mengenakan kaos dalam warna hitam.

Sebelum pamit pulang, Prabowo sempat berpidato sekitar 20 menit di panggung. Ia menebar pujian untuk Cak Nun yang merupakan sahabat lamanya.

Menurut Prabowo, Cak Nun adalah sosok pemimpin yang sangat berani memperjuangkan jemaahnya.

Jika di militer, ujar Prabowo, Cak Nun selevel jenderal bintang tiga.

“Kenapa bintang tiga? Ya jangan melebihi saya dong,” ujar Prabowo dalam acara doa bersama Cak Nun & Kiai Kanjeng di Trowulan, Jawa Timur, pada Selasa (27/12/2022).

Ucapan Prabowo langsung disambut tawa ribuan jemaah Cak Nun.

Prabowo mengatakan ia sudah mengenal Cak Nun sangat lama. Di matanya, Cak Nun adalah sosok pemimpin yang sangat memperhatikan umatnya dan teguh mempertahankan keyakinan.

“Tadi hujan tapi pengajiannya tidak berhenti. Saya juga menjadi saksi saudara-saudara sekalian tadi tidak pergi dari tempatnya, rela berhujan-hujan sampai akhirnya berhenti,” kata Prabowo sebagaimana dikutip Solopos.com dari kanal Youtube CakNun.com, Jumat (30/12/2022).

Dalam momentum yang sama, Prabowo Subianto sempat terlihat gelagapan dan panik saat Cak Nun mengungkit soal Pilpres 2014 di mana Presiden Jokowi menjadi rival Prabowo.

Kejadian bermula saat Prabowo menyampaikan pidato dengan berbagai tema. Prabowo memuji-muji Jokowi yang sedang berjuang untuk membuat rakyat sejahtera.

Prabowo menyebut Jokowi yang menjadi rivalnya dalam dua Pilpres terakhir mempunyai kualitas yang mengagumkan.

“Dulu saya rivalnya Pak Jokowi tapi gak jadi. Gini-gini saya calon presiden. (Meski) Gak jadi tapi lumayan Menteri Pertahanan sekarang,” ujar Prabowo yang disambut tawa jemaah.

Prabowo juga menjelaskan alasan kenapa dirinya lantas dari rival berubah menjadi kawan dan berujung bergabungnya dia ke pemerintahan Jokowi.

Menurut Prabowo, langkah itu ia lakukan karena Indonesia menganut asas kekeluargaan.

“Saya keliling seluruh dunia, mereka kaget, mereka tidak paham. Kok bisa dulu rival sekarang jadi anak buah. Kenapa? Ya karena bangsa Indonesia mengutamakan kekeluargaan,” katanya.

Selesai Prabowo berpidato, Cak Nun lantas mengungkit kembali momentum pilpres ketika Prabowo Subianto kalah dari Joko Widodo dua kali.

Cak Nun menyebut ada manipulasi penghitungan suara. Secara tidak langsung Cak Nun menyebut seharusnya pada Pilpres 2014 itu Prabowo yang menang.

“Kita hormati beliau datang ke sini, apalagi dengan pengingat tonggak trowulan dulu pernah bikin, 40.000 orang kumpul di Istana Mojopahit. Itu tahun 2014 menjelang pilpres dia akan menang tapi dimanipulasi,” kata Can Nun.

Perkataan spontan Cak Nun itu langsung membuat Prabowo gelagapan.

Terlihat Prabowo segera memberikan lambaian tangan ke arah jemaah sebagai simbol ketidaksetujuan atas pernyataan Cak Nun.

“Saudara-saudara sekalian, yang penting Indonesia bersatu. Saya mendukung Pak Jokowi,” kata Prabowo yang langsung ditimpali Cak Nun.

“Ya kalau sejak dulu begitu, gak usah nyapres aja.”

Tawa jemaah langsung pecah seusai mendengar komentar Cak Nun. Prabowo pun langsung mengalihkan pembicaraan.

“Udah, udah. Ayok nyanyi, nyanyi aja,” ujarnya sembari memberi isyarat ke arah Kiai Kanjeng untuk bernyanyi.

Potongan video kejadian Prabowo panik atas lontaran Cak Nun itu ramai diperbincangkan di media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya