SOLOPOS.COM - Delegasi Forum R20 melihat Candi Kimpulan di Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, Sabtu (5/11/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, YOGYAKARTA–Pemimpin agama pada Forum Agama G20 atau Forum R20 melihat simbol toleransi dengan berkunjung ke Candi Kimpulan atau Pustakasala kompleks Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, Sabtu (5/11/2022).

Pantauan Solopos.com, para delegasi tiba di UII dari Hyatt Regency Yogyakarta pukul 14.00 WIB. Rektor UII Fathul Wahid menerima rombongan tamu yang telah menyelesaikan dua sesi konferensi di Jogja sejak Jumat (4/11/2022).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Para pemimpin agama Forum R20 di Jogja dijelaskan mengenai sejarah penemuan Candi Kimpulan yang merupakan berlatar Hindu tersebut. Berbagai gambar menuju candi terpasang para dinding perpustakaan.

Sejumlah gambar itu menjelaskan mengenai erupsi Gunung Merapi. Penemuan candi bermula ketika para pekerja melakukan penggalian untuk membangun perpustakaan.

Candi diduga terkubur akibat material erupsi gunung Merapi. Selanjutnya desain bangunan perpustakaan menyesuaikan keberadaan candi. Kini, Candi Kimpulan justru menjadi ikon pada perpustakaan kampus islami tersebut.

Baca Juga: Kunjungi Candi Prambanan, Delegasi R20 Saksikan Ritual Tumpek Landep Umat Hindu

Masyarakat setempat kerap mengunjungi candi. Sementara berbagai akademisi dari luar kota kerap melakukan kunjungan melihat Candi Kimpulan di UII.  Anggota Forum Agama G20 mengabadikan momen ketika sampai di halaman candi.

Mayoritas harus melindungi menciptakan ruang berkembang bagi kawan-kawan monoritas. Dengan demikian kesetaraan bisa terjamin semua punya kesempatan untuk tumbuh dan berkembang,

Rektor UII mengapresiasi kunjungan para tokoh agama Forum R20 ke UII untuk melihat contoh nyata di lapangan setelah melakukan pembahasan berbagai isu di Bali dan di Jogja. Pesan yang disampaikan adalah mayoritas harus melindungi dan menciptakan ruang berkembang bagi minoritas.

“Dengan demikian kesetaraan bisa terjamin, semua punya kesempatan untuk tumbuh dan berkembang,” jelasnya.

Sebelumnya, praktik persekusi dan diskriminasi kelompok mayoritas pemeluk agama tertentu terhadap minoritas masih terjadi di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Forum R20 Jogja Soroti Praktik Persekusi Minoritas Terjadi Semua Negara

Hal itu menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Forum Agama G20 atau Forum R20 di Hyatt Regency Yogyakarta, Sabtu (5/11/2022).

Pada forum itu, mengemuka berbagai aksi persekusi, antara lain, mayoritas muslim terhadap minoritas Katolik di Nigeria dan terhadap minoritas muslim oleh mayoritas Hindu di India.

Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla menjelaskan praktik persekusi juga ada di Indonesia.

“Setiap mayoritas pemeluk agama di  semua negara cenderung melakukan persekusi dan diskriminasi terhadap minoritas. Meskipun persekusi bukan gambaran soal minoritas. Umat mayoritas ada juga yang melakukan hal baik, mereka melindungi juga. Tetapi ada juga elemen-elemen mayoritas yang melakukan persekusi,” kata dia seusai konferensi sesi kedua di Jogja.

Menurut cendekiawan yang akrab disapa Gus Ulil itu, penderitaan yang telah dialami minoritas jarang dibicarakan selama ini. Minoritas kadang hanya dibicarakan secara numerik atau angka.

Baca Juga: UII Jogja Menjadi Lokasi Pertama yang Dikunjungi Delegasi R20

“Jarang melihat dalam kebijakan-kebijakan yang diambil oleh para tokoh dunia itu penderitaan yang dialami minoritas semua agama,” jelasnya.

Ulil mengatakan salah satu masalah hubungan antar agama mengenai pembicaraan minoritas. Semua agama memiliki masalah minoritas. Hal itu harus dibicarakan bersama tidak hanya dengan pendekatan sekuler/pendekatan hak asasi manusia (HAM).

Pendekatan HAM penting, lanjut Ulil, namun tidak memadai karena bahasa agama itu juga diperlukan dalam mengatasi masalah minoritas. Ulil menyebut perlu membangun teologi minoritas.

“Bagaimana membangun pemahaman keagamaan yang benar-benar menghormati minoritas, membela, dan melindungi minoritas,” paparnya.

Baca Juga: Jelang G20 di Bali, Erick Thohir Gagas Gerakan Musisi Dunia untuk Perdamaian

Forum R20 menjadi wadah bagi para pemimpin agama dengan peserta utama dari negara-negara anggota G20. R20 memanfaatkan posisi presidensi Indonesia tahun ini.



Adapun Forum R20 digelar oleh PBNU kemudian menggandeng Muslim World League atau Liga Muslim Dunia. Rangkaian kegiatan diawali dari Bali pada 2-3 November 2022 dan dilanjutkan di Jogja 4-6 November 2022.

Para peserta diajak mengunjungi sejumlah tempat setelah melakukan dua sesi konferensi, antara lain, Candi Prambanan, Vihara Mendut, Candi Borobudur, Universitas Islam Indonesia (UII), dan Pondok Pesantren Pandanaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya